Hamas Bisa Pulih dengan Cepat Jika Israel Mengakhiri Perang

Rabu, 19 Juni 2024 - 19:20 WIB
Hamas bisa bangkit dengan cepat jika Israel mengakhiri perang. Foto/Ap
GAZA - Meir Ben-Shabbat, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel , telah memperingatkan bahwa mengakhiri perang terlalu cepat akan memungkinkan Hamas untuk segera memulihkan diri dan menandakan kelemahan musuh regional Israel.

“Mengakhiri perang dalam situasi saat ini akan memungkinkan Hamas pulih dengan cepat,” kata Ben-Shabbat dalam wawancara dengan media Israel, Arutz Sheva. “Hal ini akan dianggap oleh musuh-musuh kita dan oleh negara-negara di kawasan sebagai kegagalan Israel dalam mencapai tujuan perang dan sebagai keberhasilan Hamas.”

Ben-Shabbat mengungkapkan, meskipun Hamas telah mengalami “pukulan yang menyakitkan”, katanya, hal itu tidak “fatal atau tidak dapat diubah”.

“Hamas masih menjadi kekuatan utama di Gaza, dengan markas militer yang menampung ribuan pejuang berbadan sehat, sebuah pusat komando yang mengelola fungsi dan mengoordinasikan kebijakannya, terowongan sepanjang (mungkin ratusan) kilometer, senjata dan kemampuan peluncuran," papar Ben-Shabbat.





“Hamas masih menguasai setiap tempat di mana tidak ada kehadiran Israel,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, mengkonfirmasi bahwa tanggapan gerakan tersebut terhadap proposal gencatan senjata sejalan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam pidato Presiden AS Joe Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Jalur Gaza.

“Hari libur lainnya tiba bagi Palestina saat mereka melanjutkan perjuangannya melawan penjajah di semua lini,” kata Haniyeh. “Musuh Israel, yang melakukan kekejaman dan genosida parah, telah gagal mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan tanda-tanda kekacauan internal muncul di pemerintahannya,” tambahnya.

Mengenai proposal gencatan senjata, Haniyeh mengatakan bahwa “tanggapan kelompok tersebut terhadap proposal gencatan senjata sejalan dengan prinsip-prinsip yang digariskan dalam pidato Biden dan resolusi Dewan Keamanan (PBB).”

“Gerakan ini, bersama dengan seluruh faksi perlawanan, telah menunjukkan keseriusan dan fleksibilitas tinggi untuk mencapai kesepakatan yang akan melindungi darah rakyat kami dan menghentikan agresi,” kata pemimpin Hamas.

Pada tanggal 10 Juni, Dewan Keamanan menyetujui rancangan resolusi, yang didukung oleh AS, yang menyerukan gencatan senjata.

Hamas saat itu menyambut baik resolusi ini dan menyatakan niatnya untuk merespons secara positif.
(ahm)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More