China Terbitkan Obligasi 50 Tahun, Langkah Putus Asa Pertahankan Stabilitas Fiskal
Jum'at, 14 Juni 2024 - 11:05 WIB
Sebuah artikel yang diterbitkan di platform Quantum Leap di luar negeri dengan judul “Tanda-tanda Kuat Runtuhnya Dinasti” menganalisis bahwa obligasi ultra-panjang ini membawa sinyal politik yang kuat.
Artikel tersebut meyakini bahwa obligasi ultra panjang itu setara dengan memungut pajak masa depan terlebih dahulu, terlepas dari apakah akan ada keuntungan di nantinya.
Saat obligasi ini ditetapkan, obligasi lain dengan jangka waktu 80 atau 100 tahun juga bisa saja diperkenalkan.
Inti dari obligasi nasional jangka ultra panjang adalah menggunakan cerukan di masa depan untuk mengisi defisit fiskal saat ini.
Penulis artikel di Quantum Leap menganalisis bahwa pengenalan obligasi nasional jangka ultra panjang ini pasti akan menyebabkan kegagalan total pembatasan fiskal pada kegiatan ekonomi.
Pemerintahan China di semua tingkatan akan lebih tak terkendali dalam meminjam uang untuk berbagai proyek, dan praktik korupsi juga mungkin terjadi di dalamnya.
Tujuan CCP menerbitkan obligasi nasional yang sangat panjang adalah untuk mencoba menjaga kestabilan fiskal selama periodenya berlangsung, dengan harapan bisa diperpanjang lagi secara berkelanjutan. Dengan cara ini, pasar utang China tidak akan pernah meledak.
Ketika Partai Kuomintang mundur ke Taiwan pada tahun 1949, pajak di beberapa wilayah China Daratan dipungut hingga tahun 1999 atau selama 50 tahun. Oleh karena itu, penulis artikel di Quantum Leap meyakini bahwa penerbitan obligasi nasional jangka panjang oleh CCP adalah salah satu tanda terkuat berakhirnya dinasti tersebut.
Secara ekonomi, keruntuhan suatu dinasti melewati tiga tahap, yang pertama adalah penipisan akumulasi kekayaan, kemudian penjarahan masa kini, dan terakhir penyusunan masa depan.
Artikel tersebut meyakini bahwa obligasi ultra panjang itu setara dengan memungut pajak masa depan terlebih dahulu, terlepas dari apakah akan ada keuntungan di nantinya.
Saat obligasi ini ditetapkan, obligasi lain dengan jangka waktu 80 atau 100 tahun juga bisa saja diperkenalkan.
Inti dari obligasi nasional jangka ultra panjang adalah menggunakan cerukan di masa depan untuk mengisi defisit fiskal saat ini.
Penulis artikel di Quantum Leap menganalisis bahwa pengenalan obligasi nasional jangka ultra panjang ini pasti akan menyebabkan kegagalan total pembatasan fiskal pada kegiatan ekonomi.
Pemerintahan China di semua tingkatan akan lebih tak terkendali dalam meminjam uang untuk berbagai proyek, dan praktik korupsi juga mungkin terjadi di dalamnya.
Tujuan CCP menerbitkan obligasi nasional yang sangat panjang adalah untuk mencoba menjaga kestabilan fiskal selama periodenya berlangsung, dengan harapan bisa diperpanjang lagi secara berkelanjutan. Dengan cara ini, pasar utang China tidak akan pernah meledak.
Ketika Partai Kuomintang mundur ke Taiwan pada tahun 1949, pajak di beberapa wilayah China Daratan dipungut hingga tahun 1999 atau selama 50 tahun. Oleh karena itu, penulis artikel di Quantum Leap meyakini bahwa penerbitan obligasi nasional jangka panjang oleh CCP adalah salah satu tanda terkuat berakhirnya dinasti tersebut.
Secara ekonomi, keruntuhan suatu dinasti melewati tiga tahap, yang pertama adalah penipisan akumulasi kekayaan, kemudian penjarahan masa kini, dan terakhir penyusunan masa depan.
tulis komentar anda