Respons Usulan Biden, Hamas Tuntut Israel Setop Semua Agresi di Gaza

Rabu, 12 Juni 2024 - 09:17 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pernyataan Hamas merupakan "tanda harapan" tetapi dia terus menekan kelompok tersebut, dengan menunjukkan komentar publik tersebut tidak berarti tanggapan resmi yang disampaikan melalui mediator Qatar dan Mesir.

"Semua suara sudah ada, kecuali satu suara, dan itu adalah Hamas," papar Blinken.

Blinken sendiri tampaknya mengungkapkan rasa frustrasi dengan proses pengambilan keputusan Hamas.

Pejabat politik utama Hamas bermarkas di luar Gaza, tetapi para pemimpin militer dan kepala daerah kantong yang dikepung, Yahya Sinwar, berada di dalam Gaza.

Para analis mengatakan Sinwar kemungkinan memiliki keputusan akhir mengenai kesepakatan tersebut mengingat kendalinya atas tawanan sebagaimana diperlukan untuk memulai tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata bertahap dan pengaruhnya terhadap para pejuang di lapangan.

Pembicaraan antara Hamas dan Israel telah berlangsung selama berbulan-bulan.

Biden memaparkannya di hadapan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 31 Mei, ketika dia memaparkan rincian perjanjian tiga tahap yang dia gambarkan sebagai usulan Israel untuk penghentian permusuhan secara permanen di Gaza.

Meskipun pidato Biden langsung mendapat tanggapan positif, kelompok itu segera menyatakan keraguan tentang kesepakatan tersebut.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berulang kali menolak saran Biden bahwa kesepakatan itu akan mengakhiri perang, dengan mengatakan Israel akan terus bertempur di Gaza hingga Hamas menghilangkan kemampuan pemerintahan dan militernya.

Sebagai tanggapan, Hamas meminta jaminan tertulis dari para mediator bahwa gencatan senjata akan menyusul pertukaran sandera.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More