Minggu Depan, Rusia Mulai Uji Coba Massal Vaksin Covid-19

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 00:09 WIB
Sputnik V telah menerima persetujuan dari regulator domestik, yang membuat Presiden Vladimir Putin dan pejabat lainnya menyebut Rusia sebagai negara pertama yang melisensikan vaksin Covid-19.

Pendaftaran berlangsung, namun, sebelum dimulainya uji coba skala besar, umumnya dikenal sebagai uji coba Fase III, dianggap oleh banyak orang sebagai prekursor yang diperlukan untuk pendaftaran. Menurut catatan WHO setidaknya empat vaksin Covid-19 potensial lainnya saat ini sedang dalam uji coba Fase III secara global.

"Tetapi pendaftaran awal vaksin Rusia akan memungkinkannya untuk mulai memberikannya kepada orang-orang dalam kelompok berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, di samping uji coba tahap akhir, mulai Oktober," terang Dmitriev.

Ia mengatakan proses tersebut akan dilakukan secara sukarela dan peserta akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.

"Uji coba itu sendiri akan diawasi oleh organisasi penelitian klinis asing," kata Dmitriev, memastikan pengumpulan data sepenuhnya sesuai dengan standar internasional. Dia tidak memberikan rincian organisasi peneliti yang dimaksud.

Vaksin Sputnik V akan melibatkan dua tembakan, menggunakan dua vektor berbeda dari adenovirus manusia.

"Karena vektor ini memiliki rekam jejak penggunaan yang signifikan dalam vaksin sebelumnya, vektor ini memiliki data yang lebih bersejarah yang mendukung keamanannya daripada beberapa vaksin Covid-19 potensial lainnya," kata Dmitriev.

Ini telah digaungkan oleh para peneliti di luar Rusia. Ian Jones, seorang ahli virologi di Universitas Reading Inggris, mengatakan tentang vaksin Rusia: "Saya pikir ada cukup data latar belakang umum tentang vaksin berbasis adenovirus rekombinan untuk mengasumsikan vaksin itu sendiri akan aman pada dosis biasa."

Peneliti Rusia mengatakan bahwa uji coba awal menunjukkan vaksin tersebut memunculkan respons kekebalan yang signifikan, tetapi berapa lama perlindungan akan bertahan masih belum jelas.

"Setiap orang mungkin bereaksi berbeda," kata kepala spesialis penyakit menular di Kementerian Kesehatan Rusia, Vladimir Chulanov, seperti dikutip dalam wawancara oleh Gazeta.Ru pada hari Kamis.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More