5 Fakta Konflik Israel vs Hizbullah, Tel Aviv Ternyata Pernah Kalah
Senin, 10 Juni 2024 - 22:22 WIB
Pada perkembangannya, Hizbullah juga disebut memiliki hubungan tidak biasa dengan kelompok militan lain di Timur Tengah. Sebut saja seperti Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman.
Alasannya sederhana, yakni karena Hamas dan Houthi juga menjadikan Israel sebagai musuh. Di sisi lain, Israel pun menganggap Hizbullah sebagai ancaman, meski tidak selalu berperang dengan terang-terangan sebagaimana yang dilakukannya dengan Hamas.
Pada banyaknya pertempuran yang terjadi, salah satu momen terbaik terjadi pada 2006. Dikenal sebagai Perang Lebanon II, konflik ini terjadi ketika Israel berencana menghancurkan posisi Hizbullah di Lebanon.
Awal mula konflik dipicu penyergapan kendaraan militer Israel oleh Hizbullah yang tengah berpatroli di perbatasan dekat Lebanon. Waktu itu, ada tiga tentaranya yang tewas dan dua orang lainnya ditawan.
Hizbullah menawarkan kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, Israel justru membalasnya dengan serangan penuh dari sektor darat hingga udara.
Mengutip AlarabiyaNews, kendati kedua belah pihak mengklaim kemenangan, sebagian besar pengamat sepakat bahwa Israel gagal dalam hampir semua tujuan strategisnya. Alih-alih menghancurkan Hizbullah, perang ini justru menguatkan posisi kelompok tersebut di Lebanon.
Selain itu, Israel juga gagal menyelamatkan dua tentara yang diculik Hizbullah. Singkatnya, dengan membiarkan Hizbullah bertahan, Tel Aviv sudah gagal mencapai tujuannya secara militer.
Terbaru, hubungan di antara keduanya juga kembali tegang usai Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Mengklaim sebagai pembela warga Palestina, Hizbullah pun beberapa kali mengirim serangan ke perbatasan Israel.
Alasannya sederhana, yakni karena Hamas dan Houthi juga menjadikan Israel sebagai musuh. Di sisi lain, Israel pun menganggap Hizbullah sebagai ancaman, meski tidak selalu berperang dengan terang-terangan sebagaimana yang dilakukannya dengan Hamas.
Baca Juga
3. Sering Bertempur
Melihat ke belakang, Israel dan Hizbullah sudah sering bertempur. Tercatat, sudah banyak terjadi aksi saling balas-membalas serangan di antara keduanya.Pada banyaknya pertempuran yang terjadi, salah satu momen terbaik terjadi pada 2006. Dikenal sebagai Perang Lebanon II, konflik ini terjadi ketika Israel berencana menghancurkan posisi Hizbullah di Lebanon.
Awal mula konflik dipicu penyergapan kendaraan militer Israel oleh Hizbullah yang tengah berpatroli di perbatasan dekat Lebanon. Waktu itu, ada tiga tentaranya yang tewas dan dua orang lainnya ditawan.
Hizbullah menawarkan kesepakatan pertukaran tahanan. Namun, Israel justru membalasnya dengan serangan penuh dari sektor darat hingga udara.
Mengutip AlarabiyaNews, kendati kedua belah pihak mengklaim kemenangan, sebagian besar pengamat sepakat bahwa Israel gagal dalam hampir semua tujuan strategisnya. Alih-alih menghancurkan Hizbullah, perang ini justru menguatkan posisi kelompok tersebut di Lebanon.
Selain itu, Israel juga gagal menyelamatkan dua tentara yang diculik Hizbullah. Singkatnya, dengan membiarkan Hizbullah bertahan, Tel Aviv sudah gagal mencapai tujuannya secara militer.
Terbaru, hubungan di antara keduanya juga kembali tegang usai Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina. Mengklaim sebagai pembela warga Palestina, Hizbullah pun beberapa kali mengirim serangan ke perbatasan Israel.
tulis komentar anda