Israel Tolak Otoritas Palestina Berperan Operasikan Perlintasan Rafah

Sabtu, 08 Juni 2024 - 13:15 WIB
Israel mengatakan pada pertemuan tersebut bahwa mereka siap memeriksa warga Palestina yang ada dalam daftar, yang disiapkan Otoritas Palestina, sekitar 300 warga Palestina dari Gaza yang "telah diperiksa dan siap bekerja di penyeberangan," menurut pejabat AS.

Mereka mengatakan, “Israel tidak memiliki masalah dengan warga Palestina yang berafiliasi dengan Fatah, partai Presiden (Otoritas) Palestina Mahmoud Abbas dan saingan politik Hamas, yang mengoperasikan penyeberangan, tetapi mereka tidak akan setuju untuk melakukannya sebagai perwakilan resmi Otoritas Palestina."

Solusi Sementara



Seorang pejabat Israel mengatakan kepada Axios bahwa, “Tel Aviv mengusulkan solusi sementara agar warga Palestina dalam daftar tersebut mengoperasikan penyeberangan sebagai 'komite sipil lokal' sebagai gantinya."

Mesir dan Otoritas Palestina menolak gagasan tersebut, sementara Mesir mengusulkan pertemuan lanjutan dengan direktur intelijen Otoritas Palestina, Mayjen Majed al-Faraj, untuk membahas masalah tersebut.

Namun, Israel menolak "dan mengatakan arahan pemerintah adalah tidak mengadakan diskusi apa pun tentang Gaza dengan Otoritas Palestina. Mereka menambahkan bahwa mereka memerlukan persetujuan dari para pemimpin politik Israel untuk mengadakan pertemuan semacam itu."

Seorang pejabat Israel mengatakan, "Diskusi tentang penyeberangan Rafah sangat alot dan berakhir tanpa kesepakatan."

Namun, menurut Axios, seorang pejabat AS mengatakan, "Ada beberapa kemajuan dalam pertemuan di Kairo, termasuk kesepakatan meningkatkan jumlah bantuan kemanusiaan yang dikirim dari Mesir ke Gaza melalui Israel."

Seorang pejabat senior Israel juga dilaporkan mengatakan Israel dan AS menyampaikan informasi tentang jumlah terowongan yang mereka klaim berada di antara Mesir dan Gaza.

Mereka “meminta Mesir menghancurkan terowongan tersebut guna mencegah penyelundupan senjata ke Hamas.”
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More