Dewan Negara China Rilis Laporan Pelanggaran HAM Amerika
Sabtu, 01 Juni 2024 - 07:41 WIB
Laporan itu menulis, penduduk Amerika tidak sampai 5 persen dari keseluruhan populasi dunia, namun narapidananya justru mencapai 25 persen dari jumlah narapidana di seluruh dunia.
Menurut laporan tersebut, para narapidana di Amerika banyak yang dipaksa untuk bekerja dengan upah rendah atau bahkan tanpa upah sama sekali untuk memproduksi barang dan jasa senilai miliaran dolar setiap tahunnya.
Lebih lanjut, laporan dari China menyebutkan etnik minoritas di Amerika menghadapi diskriminasi rasial yang sistemik, dan penyakit rasisme kian meluas.
Kemungkinan orang Amerika keturunan Afrika dibunuh oleh polisi adalah tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih.
Ada juga kemungkinan orang Amerika keturunan Afrika dipenjara oleh polisi adalah 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih.
Dalam satu tahun terakhir, hampir 3/4 orang Amerika keturunan China pernah mengalami diskriminasi rasial, dan 55 persen orang Amerika keturunan China khawatir akan kejahatan rasial atau pelecehan yang membahayakan keselamatan pribadi mereka.
Penduduk asli Indian Amerika, imbuh laporan China, selalu hidup di bawah penindasan budaya, dan keyakinan agama serta adat istiadat tradisional mereka dikekang dengan kejam.
Tak hanya itu, laporan dari China ikut menyoroti ketimpangan sosial dan ekonomi di Amerika yang semakin parah.
Di bawah pengaruh sistem yang mengeksploitasi orang miskin dan mensubsidi orang kaya, ketimpangan antara yang miskin dan yang kaya di Amerika telah mencapai titik terburuk sejak Depresi Besar tahun 1929.
Jumlah tunawisma di Amerika pada 2023 telah mencapai lebih dari 650.000 jiwa, di mana ini merupakan angka tertinggi sejak mulai ada pendataan pada 2007.
Menurut laporan tersebut, para narapidana di Amerika banyak yang dipaksa untuk bekerja dengan upah rendah atau bahkan tanpa upah sama sekali untuk memproduksi barang dan jasa senilai miliaran dolar setiap tahunnya.
Lebih lanjut, laporan dari China menyebutkan etnik minoritas di Amerika menghadapi diskriminasi rasial yang sistemik, dan penyakit rasisme kian meluas.
Kemungkinan orang Amerika keturunan Afrika dibunuh oleh polisi adalah tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih.
Ada juga kemungkinan orang Amerika keturunan Afrika dipenjara oleh polisi adalah 4,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih.
Dalam satu tahun terakhir, hampir 3/4 orang Amerika keturunan China pernah mengalami diskriminasi rasial, dan 55 persen orang Amerika keturunan China khawatir akan kejahatan rasial atau pelecehan yang membahayakan keselamatan pribadi mereka.
Penduduk asli Indian Amerika, imbuh laporan China, selalu hidup di bawah penindasan budaya, dan keyakinan agama serta adat istiadat tradisional mereka dikekang dengan kejam.
Tak hanya itu, laporan dari China ikut menyoroti ketimpangan sosial dan ekonomi di Amerika yang semakin parah.
Di bawah pengaruh sistem yang mengeksploitasi orang miskin dan mensubsidi orang kaya, ketimpangan antara yang miskin dan yang kaya di Amerika telah mencapai titik terburuk sejak Depresi Besar tahun 1929.
Jumlah tunawisma di Amerika pada 2023 telah mencapai lebih dari 650.000 jiwa, di mana ini merupakan angka tertinggi sejak mulai ada pendataan pada 2007.
tulis komentar anda