Giliran Slovenia Akan Akui Palestina sebagai Negara Merdeka dan Berdaulat
Jum'at, 31 Mei 2024 - 11:00 WIB
Dalam sebuah pernyataan, Katz mengatakan tindakan Slovenia juga memperkuat musuh bebuyutan Israel; Iran, dan merusak “persahabatan erat antara rakyat Slovenia dan Israel.”
“Saya berharap parlemen Slovenia menolak rekomendasi tersebut," kata Katz.
Sementara itu, PM Golob menyerukan penghentian segera permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza dan pembebasan semua sandera.
“Ini adalah pesan perdamaian,” katanya.
Pemerintah Slovenia telah mengibarkan bendera Palestina di samping bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedungnya di pusat kota Ljubljana.
Dari 27 anggota Uni Eropa, Swedia, Siprus, Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria telah mengakui negara Palestina. Malta mengatakan hal itu akan segera menyusul.
Inggris dan Australia mengatakan mereka juga mempertimbangkan pengakuan tersebut, namun Prancis mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat.
Jerman bergabung dengan sekutu setia Israel, Amerika Serikat, dalam menolak pendekatan unilateral, dan bersikeras bahwa solusi dua negara hanya dapat dicapai melalui dialog.
Parlemen Denmark pada hari Selasa menolak rancangan undang-undang yang mengakui Negara Palestina.
“Saya berharap parlemen Slovenia menolak rekomendasi tersebut," kata Katz.
Sementara itu, PM Golob menyerukan penghentian segera permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza dan pembebasan semua sandera.
“Ini adalah pesan perdamaian,” katanya.
Pemerintah Slovenia telah mengibarkan bendera Palestina di samping bendera Slovenia dan Uni Eropa di depan gedungnya di pusat kota Ljubljana.
Dari 27 anggota Uni Eropa, Swedia, Siprus, Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Rumania, dan Bulgaria telah mengakui negara Palestina. Malta mengatakan hal itu akan segera menyusul.
Inggris dan Australia mengatakan mereka juga mempertimbangkan pengakuan tersebut, namun Prancis mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat.
Jerman bergabung dengan sekutu setia Israel, Amerika Serikat, dalam menolak pendekatan unilateral, dan bersikeras bahwa solusi dua negara hanya dapat dicapai melalui dialog.
Parlemen Denmark pada hari Selasa menolak rancangan undang-undang yang mengakui Negara Palestina.
(mas)
tulis komentar anda