Giliran Slovenia Akan Akui Palestina sebagai Negara Merdeka dan Berdaulat
Jum'at, 31 Mei 2024 - 11:00 WIB
LJUBLJANA - Perdana Menteri Slovenia Robert Golob mengatakan pada Kamis bahwa pemerintah menyetujui keputusan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Keputusan itu mengikuti langkah Spanyol, Irlandia dan Norwegia yang sudah memberikan pengakuan secara resmi pada 28 Mei.
“Hari ini pemerintah memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat,” ujar PM Golob pada konferensi pers di Ljubljana, Kamis, yang dilansir AFP, Jumat (31/5/2024).
Keputusan negara anggota Uni Eropa tersebut masih harus membutuhkan persetujuan Parlemen, di mana legislatif akan melakukan voting terkait pengakuan itu pada Selasa depan.
Ketua Parlemen Urska Klakocar Zupancic mengatakan voting atau pemungutan suara akan digelar Selasa sore pekan depan.
“Sidang dijadwalkan pada hari Selasa mulai pukul 16.00,” kata Zupancic.
Langkah Slovenia ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh negara-negara Eropa untuk mengoordinasikan tekanan terhadap Israel guna mengakhiri perang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam keputusan pemerintah Slovenia. Katz mengatakan bahwa keputusan tersebut memberi penghargaan kepada Hamas atas pembunuhan dan pemerkosaan—merujuk pada serangan kelompok perlawanan Palestina tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel.
Keputusan itu mengikuti langkah Spanyol, Irlandia dan Norwegia yang sudah memberikan pengakuan secara resmi pada 28 Mei.
“Hari ini pemerintah memutuskan untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat,” ujar PM Golob pada konferensi pers di Ljubljana, Kamis, yang dilansir AFP, Jumat (31/5/2024).
Keputusan negara anggota Uni Eropa tersebut masih harus membutuhkan persetujuan Parlemen, di mana legislatif akan melakukan voting terkait pengakuan itu pada Selasa depan.
Ketua Parlemen Urska Klakocar Zupancic mengatakan voting atau pemungutan suara akan digelar Selasa sore pekan depan.
“Sidang dijadwalkan pada hari Selasa mulai pukul 16.00,” kata Zupancic.
Langkah Slovenia ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh negara-negara Eropa untuk mengoordinasikan tekanan terhadap Israel guna mengakhiri perang di Gaza.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengecam keputusan pemerintah Slovenia. Katz mengatakan bahwa keputusan tersebut memberi penghargaan kepada Hamas atas pembunuhan dan pemerkosaan—merujuk pada serangan kelompok perlawanan Palestina tersebut pada 7 Oktober terhadap Israel.
tulis komentar anda