Paus Fransiskus dan Ribuan Anak Serukan Perdamaian di World Children’s Day di Roma
Rabu, 29 Mei 2024 - 16:08 WIB
ROMA - Paus Fransiskus bersama dengan 50 ribu anak perwakilan dari seluruh dunia menyerukan perdamaian dalam acara World Children’s Day (WCD) di Stadion Olimpic, Roma, Italia, Sabtu lalu (25/5/2024).
Mereka juga mendesak masyarakat global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia anak-anak, serta tidak menghendaki perang dan konflik. Sebab, perang dan konflik hanya menghadirkan penderitaan, sedangkan perdamaian dapat terjadi apabila setiap orang dapat saling memaafkan dan membantu.
Event terbesar dan perdana yang melibatkan anak-anak ini digagas oleh Paus Fransiskus di bawah pengawasan Vatican’s Dicastery for Culture and Education, serta dibantu oleh beberapa mitra utama, salah satunya 5P Global Movement asal Indonesia.
Dalam sesi dialog dengan Paus Fransiskus, anak-anak mengungkapkan kesedihan mereka terhadap perang yang sedang berlangsung.
“Apakah kalian semua merasa sedih dengan perang?” tanya Paus Fransiskus.
“Ya," jawab serempak anak-anak.
Sesi dialog berlanjut antara pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu dan beberapa anak yang mewakili masing-masing benua.
“Apakah perdamaian itu mungkin bisa terjadi?” tanya Jeronimo dari Kolombia bertanya kepada Paus.
“Bagaimana anak-anak dapat menghadirkan dunia yang lebih baik?” tanya Lia Marise dari Burundi, Afrika.
Paus Fransiskus menjawab bahwa perdamaian bisa dicapai dengan saling memaafkan dan anak-anak bisa membantu menciptakan dunia yang lebih baik dengan menghentikan permusuhan dan saling membantu.
“Perdamaian dapat terjadi dengan saling memaafkan. Anak-anak dapat menciptakan perdamaian dan dunia yang lebih baik dengan berhenti bermusuhan dan saling membantu,” katanya.
Sementara itu, Dayuen Belvania Sihotang dari Indonesia juga bertanya, “Apa yang akan Bapa Paus pilih bila dapat melakukan sebuah mukjizat?”
“Saya ingin agar anak-anak di seluruh dunia mendapatkan haknya secara penuh untuk hidup, mendapatkan makan, bermain, pergi ke sekolah,” jawab dia. “Segala sesuatu tentang anak-anak adalah kehidupan, harapan, dan masa depan yang lebih baik,” tegas Paus Fransiskus yang bakal berkunjung ke Indonesia pada September mendatang.
Simposium tersebut menjadi side event dari WCD, sekaligus momen peluncuran 5P Kids, yaitu inisiatif global dari 5P Global Movement yang bertujuan untuk menghadirkan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang menjadi korban perang dan konflik geopolitik yang berkepanjangan di seluruh dunia.
Langkah nyata di bawah naungan 5P Kids adalah penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara 5P Global Movement dengan Unbroken, yang memiliki fasilitas rehabilitasi di Kota Lviv, Ukraina.
Kerja sama tersebut menandakan upaya kolaboratif untuk mendukung anak-anak di zona perang seperti Ukraina dan Palestina.
“Kemitraan ini bertujuan untuk membangun jaringan internasional yang didedikasikan untuk menyediakan sumber daya penting dan menumbuhkan harapan dan stabilitas bagi anak-anak yang terkena dampak perang,” tegas Chairperson 5P Global Movement, William P Sabandar.
Seperti diketahui, 5P Global Movement merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), kemanusiaan (People), bumi (Planet), dan kolaborasi (Partnership).
Saat ini, 5P Global Movement berkedudukan di Indonesia dan Eropa, dan tengah memperlebar jaringannya hingga ke Amerika Latin, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah.
Mereka juga mendesak masyarakat global untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi dunia anak-anak, serta tidak menghendaki perang dan konflik. Sebab, perang dan konflik hanya menghadirkan penderitaan, sedangkan perdamaian dapat terjadi apabila setiap orang dapat saling memaafkan dan membantu.
Event terbesar dan perdana yang melibatkan anak-anak ini digagas oleh Paus Fransiskus di bawah pengawasan Vatican’s Dicastery for Culture and Education, serta dibantu oleh beberapa mitra utama, salah satunya 5P Global Movement asal Indonesia.
Dalam sesi dialog dengan Paus Fransiskus, anak-anak mengungkapkan kesedihan mereka terhadap perang yang sedang berlangsung.
“Apakah kalian semua merasa sedih dengan perang?” tanya Paus Fransiskus.
“Ya," jawab serempak anak-anak.
Sesi dialog berlanjut antara pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu dan beberapa anak yang mewakili masing-masing benua.
“Apakah perdamaian itu mungkin bisa terjadi?” tanya Jeronimo dari Kolombia bertanya kepada Paus.
“Bagaimana anak-anak dapat menghadirkan dunia yang lebih baik?” tanya Lia Marise dari Burundi, Afrika.
Paus Fransiskus menjawab bahwa perdamaian bisa dicapai dengan saling memaafkan dan anak-anak bisa membantu menciptakan dunia yang lebih baik dengan menghentikan permusuhan dan saling membantu.
“Perdamaian dapat terjadi dengan saling memaafkan. Anak-anak dapat menciptakan perdamaian dan dunia yang lebih baik dengan berhenti bermusuhan dan saling membantu,” katanya.
Sementara itu, Dayuen Belvania Sihotang dari Indonesia juga bertanya, “Apa yang akan Bapa Paus pilih bila dapat melakukan sebuah mukjizat?”
“Saya ingin agar anak-anak di seluruh dunia mendapatkan haknya secara penuh untuk hidup, mendapatkan makan, bermain, pergi ke sekolah,” jawab dia. “Segala sesuatu tentang anak-anak adalah kehidupan, harapan, dan masa depan yang lebih baik,” tegas Paus Fransiskus yang bakal berkunjung ke Indonesia pada September mendatang.
Baca Juga
Luncurkan 5P Kids
Sehari sebelum WCD, 5P Global Movement juga menyelenggarakan simposium yang bertempat di Universitas LUMSA di Roma.Simposium tersebut menjadi side event dari WCD, sekaligus momen peluncuran 5P Kids, yaitu inisiatif global dari 5P Global Movement yang bertujuan untuk menghadirkan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang menjadi korban perang dan konflik geopolitik yang berkepanjangan di seluruh dunia.
Langkah nyata di bawah naungan 5P Kids adalah penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara 5P Global Movement dengan Unbroken, yang memiliki fasilitas rehabilitasi di Kota Lviv, Ukraina.
Kerja sama tersebut menandakan upaya kolaboratif untuk mendukung anak-anak di zona perang seperti Ukraina dan Palestina.
“Kemitraan ini bertujuan untuk membangun jaringan internasional yang didedikasikan untuk menyediakan sumber daya penting dan menumbuhkan harapan dan stabilitas bagi anak-anak yang terkena dampak perang,” tegas Chairperson 5P Global Movement, William P Sabandar.
Seperti diketahui, 5P Global Movement merupakan inisiatif global yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian (Peace), kesejahteraan (Prosperity), kemanusiaan (People), bumi (Planet), dan kolaborasi (Partnership).
Saat ini, 5P Global Movement berkedudukan di Indonesia dan Eropa, dan tengah memperlebar jaringannya hingga ke Amerika Latin, Amerika Utara, Afrika, dan Timur Tengah.
(ahm)
tulis komentar anda