Apakah Perintah ICJ ke Israel agar Berhenti Serang Rafah Dipatuhi?
Selasa, 28 Mei 2024 - 12:30 WIB
DEN HAAG - Perintah Mahkamah Internasional (ICJ) ke Israel untuk menghentikan serangan di Rafah jelas tidak ditanggapi dengan serius. Terbaru, rezim penjajah Zionis itu justru menghina keputusan ICJ dengan meningkatkan pengeboman di Rafah.
Sebelumnya, ICJ membacakan keputusan atas permintaan yang diajukan Afrika Selatan pada 10 Mei 2024 berkaitan dengan kasus Penerapan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida di Jalur Gaza, terutama Rafah.
ICJ kemudian mengeluarkan perintah terbaru yang meminta Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.
Perintah tersebut dibacakan di pengadilan pada Jumat (24/5/2024) oleh Ketua ICJ Nawaf Salam. Dalam pertimbangannya, ICJ ragu akan perintah evakuasi militer yang sebelumnya disampaikan Israel untuk melindungi warga sipil.
Lantas, apa saja isi perintah terbaru ICJ ke Israel terkait serangan ke Rafah? Berikut ini informasinya.
Isi Perintah ICJ ke Israel soal Serangan di Rafah
Poin utama dalam perintah terbaru ICJ kepada Israel adalah penghentian serangan ke Rafah. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di kota tersebut.
“Negara Israel, sesuai dengan kewajibannya berdasarkan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, dan mengingat memburuknya kondisi kehidupan yang dihadapi warga sipil di Rafah: segera menghentikan serangan militer dan tindakan lainnya di Rafah,” tegas ICJ melalui keputusannya, seperti dikutip Selasa (28/5/2024).
ICJ tak hanya memerintahkan Israel menghentikan serangan militer di Rafah. Dalam hal ini, mereka juga mewajibkan Israel menghilangkan segala tindakan apa pun di Rafah yang dapat menimbulkan kondisi kehidupan warga sekitar mengalami kehancuran fisik, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
Setelah nantinya menghentikan serangan di Rafah, Israel juga diwajibkan melapor ke ICJ terkait penerapan tindakan yang diperintahkan sebelumnya. Durasinya sendiri selama satu bulan ke depan.
Lebih jauh, laporan yang masuk harus mencakup semua tindakan yang diambil sejak perintah dikeluarkan oleh ICJ.
Berikutnya, ICJ juga memerintahkan Israel membuka kembali perbatasan Rafah dengan Mesir. Tujuannya agar akses bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa hambatan.
Sebagaimana diketahui, Israel telah memblokade perbatasan Rafah sebelum memulai serangannya di kota tersebut. Dalih mereka masih sama, yakni mencari keberadaan Hamas.
Itulah isi perintah ICJ ke Israel terkait Rafah. Namun, Israel justru menghina perintah tersebut dengan meningkatkan pengeboman terhadap warga sipil Palestina di Rafah.
Sebelumnya, ICJ membacakan keputusan atas permintaan yang diajukan Afrika Selatan pada 10 Mei 2024 berkaitan dengan kasus Penerapan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida di Jalur Gaza, terutama Rafah.
ICJ kemudian mengeluarkan perintah terbaru yang meminta Israel untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.
Perintah tersebut dibacakan di pengadilan pada Jumat (24/5/2024) oleh Ketua ICJ Nawaf Salam. Dalam pertimbangannya, ICJ ragu akan perintah evakuasi militer yang sebelumnya disampaikan Israel untuk melindungi warga sipil.
Lantas, apa saja isi perintah terbaru ICJ ke Israel terkait serangan ke Rafah? Berikut ini informasinya.
Isi Perintah ICJ ke Israel soal Serangan di Rafah
1. Penghentian Serangan ke Rafah
Poin utama dalam perintah terbaru ICJ kepada Israel adalah penghentian serangan ke Rafah. Hal ini dilakukan atas dasar pertimbangan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di kota tersebut.
“Negara Israel, sesuai dengan kewajibannya berdasarkan Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida, dan mengingat memburuknya kondisi kehidupan yang dihadapi warga sipil di Rafah: segera menghentikan serangan militer dan tindakan lainnya di Rafah,” tegas ICJ melalui keputusannya, seperti dikutip Selasa (28/5/2024).
ICJ tak hanya memerintahkan Israel menghentikan serangan militer di Rafah. Dalam hal ini, mereka juga mewajibkan Israel menghilangkan segala tindakan apa pun di Rafah yang dapat menimbulkan kondisi kehidupan warga sekitar mengalami kehancuran fisik, baik secara keseluruhan maupun sebagian.
2. Melaporkan Kondisi Terbaru
Setelah nantinya menghentikan serangan di Rafah, Israel juga diwajibkan melapor ke ICJ terkait penerapan tindakan yang diperintahkan sebelumnya. Durasinya sendiri selama satu bulan ke depan.
Lebih jauh, laporan yang masuk harus mencakup semua tindakan yang diambil sejak perintah dikeluarkan oleh ICJ.
3. Membuka Kembali Perbatasan Rafah
Berikutnya, ICJ juga memerintahkan Israel membuka kembali perbatasan Rafah dengan Mesir. Tujuannya agar akses bantuan kemanusiaan bisa masuk tanpa hambatan.
Sebagaimana diketahui, Israel telah memblokade perbatasan Rafah sebelum memulai serangannya di kota tersebut. Dalih mereka masih sama, yakni mencari keberadaan Hamas.
Itulah isi perintah ICJ ke Israel terkait Rafah. Namun, Israel justru menghina perintah tersebut dengan meningkatkan pengeboman terhadap warga sipil Palestina di Rafah.
(sya)
tulis komentar anda