Bela Ukraina, Negara NATO Ini Pertimbangkan Tembak Jatuh Rudal Rusia
Jum'at, 24 Mei 2024 - 06:47 WIB
WARSAWA - Polandia, salah satu negara anggota NATO, sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sistem pertahanan udaranya guna menembak jatuh rudal Rusia di wilayah Ukraina.
Itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Pawel Wronski kepada Ukrinform. Dia menanggapi desakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada sekutu Barat untuk mengerahkan sistem pertahanan mereka guna mencegat rudal Rusia di wilayah Ukraina.
Menurut Wronski, Warsawa sedang mendiskusikan kemungkinan tindakan tersebut.
“Masalah ini sedang dipertimbangkan dari sudut pandang hukum dan teknis,” kata Wronski, seperti dikutip dari Ukrinform, Jumat (24/5/2024).
Dia mencatat bahwa Kyiv sebelumnya telah meminta Warsawa untuk menggunakan pertahanan udaranya yang berbatasan dengan Rusia. Namun, dia menambahkan, belum ada keputusan yang diambil mengenai masalah ini.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan pada hari Selasa bahwa pendukung asing Kyiv mempunyai hak untuk menggunakan pertahanan udara di wilayah mereka guna menembak jatuh rudal Rusia di Ukraina.
Menurut Wronski, Warsawa telah membahas konsekuensi hukum dari tindakan tersebut sejak bulan Maret, ketika militer Polandia menuduh bahwa rudal jelajah yang diluncurkan dari udara Rusia telah memasuki wilayah udara negara tersebut selama sekitar 40 detik.
Saat itu, Kementerian Luar Negeri Polandia memanggil Duta Besar Rusia Sergey Andreev atas insiden tersebut. Namun Andreev menolak pertemuan tersebut setelah Warsawa menolak memberikan bukti.
Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali mendesak negara-negara Barat untuk mengirimi mereka sistem pertahanan udara dan rudal, khususnya sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS).
Wronski mengklarifikasi bahwa Polandia tidak mempertimbangkan untuk memindahkan unit pertahanan udaranya ke wilayah Ukraina.
“Tidak ada diskusi mengenai hal ini sama sekali di Polandia. Tidak ada kemungkinan sistem pertahanan udara Polandia berada di luar perbatasan negara,” ujarnya.
Presiden Polandia Andrzej Duda pekan lalu menegaskan kembali bahwa Warsawa tidak dapat memberikan sistem Patriot apa pun kepada Ukraina karena negara itu tidak memiliki sistem pertahanan penuh.
Duda mengatakan Polandia telah menyumbangkan senjata senilai USD4 miliar ke Ukraina, termasuk lebih dari 300 tank tempur dan jet tempur MiG 29 rancangan Soviet.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Itu disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Polandia Pawel Wronski kepada Ukrinform. Dia menanggapi desakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada sekutu Barat untuk mengerahkan sistem pertahanan mereka guna mencegat rudal Rusia di wilayah Ukraina.
Menurut Wronski, Warsawa sedang mendiskusikan kemungkinan tindakan tersebut.
“Masalah ini sedang dipertimbangkan dari sudut pandang hukum dan teknis,” kata Wronski, seperti dikutip dari Ukrinform, Jumat (24/5/2024).
Dia mencatat bahwa Kyiv sebelumnya telah meminta Warsawa untuk menggunakan pertahanan udaranya yang berbatasan dengan Rusia. Namun, dia menambahkan, belum ada keputusan yang diambil mengenai masalah ini.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan pada hari Selasa bahwa pendukung asing Kyiv mempunyai hak untuk menggunakan pertahanan udara di wilayah mereka guna menembak jatuh rudal Rusia di Ukraina.
Menurut Wronski, Warsawa telah membahas konsekuensi hukum dari tindakan tersebut sejak bulan Maret, ketika militer Polandia menuduh bahwa rudal jelajah yang diluncurkan dari udara Rusia telah memasuki wilayah udara negara tersebut selama sekitar 40 detik.
Saat itu, Kementerian Luar Negeri Polandia memanggil Duta Besar Rusia Sergey Andreev atas insiden tersebut. Namun Andreev menolak pertemuan tersebut setelah Warsawa menolak memberikan bukti.
Pihak berwenang Ukraina telah berulang kali mendesak negara-negara Barat untuk mengirimi mereka sistem pertahanan udara dan rudal, khususnya sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS).
Wronski mengklarifikasi bahwa Polandia tidak mempertimbangkan untuk memindahkan unit pertahanan udaranya ke wilayah Ukraina.
“Tidak ada diskusi mengenai hal ini sama sekali di Polandia. Tidak ada kemungkinan sistem pertahanan udara Polandia berada di luar perbatasan negara,” ujarnya.
Presiden Polandia Andrzej Duda pekan lalu menegaskan kembali bahwa Warsawa tidak dapat memberikan sistem Patriot apa pun kepada Ukraina karena negara itu tidak memiliki sistem pertahanan penuh.
Duda mengatakan Polandia telah menyumbangkan senjata senilai USD4 miliar ke Ukraina, termasuk lebih dari 300 tank tempur dan jet tempur MiG 29 rancangan Soviet.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(mas)
tulis komentar anda