6 Fakta Menarik Perang Iran-Irak 1980-an, Gelombang Manusia vs Senjata Kimia
Rabu, 15 Mei 2024 - 21:11 WIB
Ketika perang memasuki babak baru pada tahun 1988, di mana kala itu Iran dan Irak saling berbalas serangan di wilayah laut. Ini diperumit dengan AS dan Uni Soviet yang menerjunkan armadanya untuk melancarkan serangan ke Iran.
Bahkan terjadi sebuah tragedi di mana kapal perang AS menembak kapal penumpang sipil milik Iran yang menewaskan seluruh penumpang tewas. Iran yang tidak tinggal diam lantas mulai mengerahkan kelompok Kurdi dan Syiah di Irak untuk melakukan revolusi.
Hal tersebut membuat Irak harus menghabisi masyarakatnya sendiri menggunakan senjata kimia. Sekitar 5.000 korban jiwa tewas dalam serangan itu.
Setelah delapan tahun berperang, kedua negara akhirnya memutuskan untuk mengakhiri peperangan tersebut pada 22 Agustus 1988 melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 598.
Akibat dari perang ini hanyalah kerugian, baik secara material, kemanusiaan, maupun ekonomi dan politik. Dari pihak Iran sendiri dikonfirmasi mencapai 1 juta jiwa, sementara AS mencapai 500 ribu orang.
Selain itu kerugian politik yang diderita pasca perang, di antaranya terhambatnya roda pemerintahan dan semakin menguatnya pengaruh AS di Teluk Persia.
Bahkan terjadi sebuah tragedi di mana kapal perang AS menembak kapal penumpang sipil milik Iran yang menewaskan seluruh penumpang tewas. Iran yang tidak tinggal diam lantas mulai mengerahkan kelompok Kurdi dan Syiah di Irak untuk melakukan revolusi.
Hal tersebut membuat Irak harus menghabisi masyarakatnya sendiri menggunakan senjata kimia. Sekitar 5.000 korban jiwa tewas dalam serangan itu.
6. Dampak Perang setelah Konflik Berakhir
Setelah delapan tahun berperang, kedua negara akhirnya memutuskan untuk mengakhiri peperangan tersebut pada 22 Agustus 1988 melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 598.
Akibat dari perang ini hanyalah kerugian, baik secara material, kemanusiaan, maupun ekonomi dan politik. Dari pihak Iran sendiri dikonfirmasi mencapai 1 juta jiwa, sementara AS mencapai 500 ribu orang.
Selain itu kerugian politik yang diderita pasca perang, di antaranya terhambatnya roda pemerintahan dan semakin menguatnya pengaruh AS di Teluk Persia.
(mas)
tulis komentar anda