Hizbullah Tembak Jatuh Balon Mata-Mata Israel, Tentara Zionis Kocar-kacir
Rabu, 15 Mei 2024 - 07:15 WIB
BEIRUT - Gerakan Perlawanan Lebanon Hizbullah menyerang tiga sasaran berbeda terkait balon pengintai Israel dalam satu operasi pada Selasa (14/5/2024).
Jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen melaporkan, dalam operasi tersebut, Hizbullah mengatakan tiga sasarannya adalah: pangkalan peluncuran, mekanisme kendali balon, dan awak militer yang mengoperasikan peralatan tersebut.
“Meskipun pangkalan dan peralatannya hancur total, awak militer terkena serangan langsung, mengakibatkan kematian dan cedera,” ungkap pernyataan Hizbullah.
Balon tersebut dilaporkan diluncurkan di atas permukiman Adamit untuk memantau dan memata-matai Lebanon.
Hizbullah menyatakan operasi tersebut dilakukan setelah pergerakan balon pengintai terpantau secara akurat dan lokasi peluncurannya ditentukan.
Juru bicara militer Israel dilaporkan mengakui balon mata-mata tersebut ditembak selama operasi Hizbullah, sehingga menyebabkan jatuhnya balon tersebut di Lebanon.
Menurut Al-Mayadeen, media Israel menggambarkan operasi hari ini sebagai “insiden sulit”.
Hizbullah menargetkan markas Brigade 801 di Dataran Tinggi Golan dengan menggunakan senjata roket.
“Selain itu, untuk mempertahankan desa-desa di selatan yang tangguh dan rumah-rumah warga sipil di Lebanon melawan agresi Israel, Hizbullah menargetkan bangunan-bangunan tempat tentara pendudukan Israel ditempatkan di Avivim dan al-Malikiyah,” papar Hizbullah.
Dua rumah juga terkena serangan langsung di permukiman Metulla dan Arab al-Aramsheh oleh rudal anti-tank Hizbullah.
Media Israel juga mengungkapkan seorang tentara Israel tewas, sementara prajurit lainnya terluka parah, di permukiman Adamit.
Selain itu, kebakaran dilaporkan terjadi di fasilitas penyimpanan pasokan di pangkalan militer Tel Hashomer di Gosh Dan.
Menurut Al-Mayadeen, media Israel lebih lanjut menekankan Hizbullah memaksa pendudukan Israel mengevakuasi beberapa pangkalan militer.
Hizbullah juga menghancurkan tiang-tiang spionase dan menimbulkan kerusakan terhadap pangkalan udara pengawasan Meron, serta menjatuhkan beberapa drone.
“Sementara itu, pemukim yang masih berada di Kiryat Shmona diperintahkan tetap berada di tempat penampungan atau bunker, di tengah kekhawatiran akan adanya roket yang diluncurkan ke permukiman tersebut,” ungkap laporan media Lebanon.
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun relatif terbatas dalam perang melawan pasukan penjajah Israel.
Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melakukan 169 operasi militer dalam 120 hari pertama perang, menewaskan lebih dari 2.000 tentara Israel.
Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Rezim kolonial Israel berusaha menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006 namun gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar melawan Zionis.
Namun Israel tetap menduduki sebagian wilayah Lebanon, yakni wilayah Peternakan Sheeba.
Hizbullah telah berjanji memulihkan setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel secara ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
Jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen melaporkan, dalam operasi tersebut, Hizbullah mengatakan tiga sasarannya adalah: pangkalan peluncuran, mekanisme kendali balon, dan awak militer yang mengoperasikan peralatan tersebut.
“Meskipun pangkalan dan peralatannya hancur total, awak militer terkena serangan langsung, mengakibatkan kematian dan cedera,” ungkap pernyataan Hizbullah.
Balon
Balon tersebut dilaporkan diluncurkan di atas permukiman Adamit untuk memantau dan memata-matai Lebanon.
Hizbullah menyatakan operasi tersebut dilakukan setelah pergerakan balon pengintai terpantau secara akurat dan lokasi peluncurannya ditentukan.
Juru bicara militer Israel dilaporkan mengakui balon mata-mata tersebut ditembak selama operasi Hizbullah, sehingga menyebabkan jatuhnya balon tersebut di Lebanon.
Menurut Al-Mayadeen, media Israel menggambarkan operasi hari ini sebagai “insiden sulit”.
Operasi Lainnya
Hizbullah menargetkan markas Brigade 801 di Dataran Tinggi Golan dengan menggunakan senjata roket.
“Selain itu, untuk mempertahankan desa-desa di selatan yang tangguh dan rumah-rumah warga sipil di Lebanon melawan agresi Israel, Hizbullah menargetkan bangunan-bangunan tempat tentara pendudukan Israel ditempatkan di Avivim dan al-Malikiyah,” papar Hizbullah.
Dua rumah juga terkena serangan langsung di permukiman Metulla dan Arab al-Aramsheh oleh rudal anti-tank Hizbullah.
Media Israel juga mengungkapkan seorang tentara Israel tewas, sementara prajurit lainnya terluka parah, di permukiman Adamit.
Selain itu, kebakaran dilaporkan terjadi di fasilitas penyimpanan pasokan di pangkalan militer Tel Hashomer di Gosh Dan.
Menurut Al-Mayadeen, media Israel lebih lanjut menekankan Hizbullah memaksa pendudukan Israel mengevakuasi beberapa pangkalan militer.
Hizbullah juga menghancurkan tiang-tiang spionase dan menimbulkan kerusakan terhadap pangkalan udara pengawasan Meron, serta menjatuhkan beberapa drone.
“Sementara itu, pemukim yang masih berada di Kiryat Shmona diperintahkan tetap berada di tempat penampungan atau bunker, di tengah kekhawatiran akan adanya roket yang diluncurkan ke permukiman tersebut,” ungkap laporan media Lebanon.
Hizbullah Terus Melawan
Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada tanggal 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, namun relatif terbatas dalam perang melawan pasukan penjajah Israel.
Menurut sumber Hizbullah, gerakan tersebut telah melakukan 169 operasi militer dalam 120 hari pertama perang, menewaskan lebih dari 2.000 tentara Israel.
Israel telah menduduki sebagian wilayah Lebanon selama beberapa dekade dan baru meninggalkan negara itu pada tahun 2000, menyusul perlawanan keras Lebanon di bawah kepemimpinan Hizbullah.
Rezim kolonial Israel berusaha menduduki kembali Lebanon pada tahun 2006 namun gagal dalam apa yang dianggap Lebanon sebagai kemenangan besar melawan Zionis.
Namun Israel tetap menduduki sebagian wilayah Lebanon, yakni wilayah Peternakan Sheeba.
Hizbullah telah berjanji memulihkan setiap inci wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel secara ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
(sya)
tulis komentar anda