Pakar: AS dan Israel Siagakan Jet Siluman F-35 Jika Iran Beli S-400 Rusia
Rabu, 19 Agustus 2020 - 00:24 WIB
“Iran juga memperkuat sistem pertahanan udara terintegrasi melalui produksi dalam negeri serta akuisisi asing. Iran sedang menurunkan rudal surface-to-air dan sistem radar yang lebih mampu dikembangkan di dalam negeri," bunyi laporan Pentagon.
Iran, lanjut laporan Pentagon, juga diduga berusaha mendapatkan perangkat keras pertahanan Rusia, termasuk sistem pertahanan udara S-400, sistem pertahanan pantai K-300P Bastion, jet tempur Su-30, pesawat latih Yak-130, dan tank tempur utama T-90.
Direktur senior Center on Military and Political Power di Foundation for Defense of Democracies, Bradley Bowman, mengatakan Iran pada 2019 berusaha membeli S-400, sistem rudal surafce-to-air mobile Rusia yang berkemampuan tinggi. (Baca juga: Israel Kian Kuat, Skuadron Kedua Jet Tempur Siluma F-35-nya Siap Tempur )
Moskow dilaporkan menolak permintaan Teheran tersebut. "Tetapi jika embargo senjatadibiarkan berakhir, Moskow mungkin menikmati kesempatan untuk menjual S-400 serta pesawat tempur dan senjata lainnya kepada Teheran," katanya, seperti dilansir
EurAsianTimes, Selasa (18/8/2020).
“Skenario itu sangat mirip dengan apa yang mungkin dihadapi pilot Amerika dan Israel jika Teheran memperoleh pertahanan udara dan pesawat tempur baru dari Moskow atau Beijing. Dalam berbagai situasi dunia nyata, F-35 perlu mengalahkan pertahanan udara dan pesawat tempur Iran untuk memfasilitasi serangan senjata langsung atau kebuntuan terhadap target darat," ujarnya.
Sementara itu, Angkatan Udara AS dan Israel untuk kedua kalinya pada tahun ini melakukan latihan militer bersama dengan tujuan meningkatkan kemampuan bertahan jet tempur mereka terhadap pertahanan udara musuh yang canggih dan pesawat tempur musuh sebelum menyerang target darat.
Menurut laporan Breaking Defense, latihan gabungan yang dinamai "Enduring Lightning II" itu melibatkan Skuadron ke-421 AS dan jet tempur F-35I Adir Israel dan berlangsung di Israel selatan pada 2 Agustus.
Iran, lanjut laporan Pentagon, juga diduga berusaha mendapatkan perangkat keras pertahanan Rusia, termasuk sistem pertahanan udara S-400, sistem pertahanan pantai K-300P Bastion, jet tempur Su-30, pesawat latih Yak-130, dan tank tempur utama T-90.
Direktur senior Center on Military and Political Power di Foundation for Defense of Democracies, Bradley Bowman, mengatakan Iran pada 2019 berusaha membeli S-400, sistem rudal surafce-to-air mobile Rusia yang berkemampuan tinggi. (Baca juga: Israel Kian Kuat, Skuadron Kedua Jet Tempur Siluma F-35-nya Siap Tempur )
Moskow dilaporkan menolak permintaan Teheran tersebut. "Tetapi jika embargo senjatadibiarkan berakhir, Moskow mungkin menikmati kesempatan untuk menjual S-400 serta pesawat tempur dan senjata lainnya kepada Teheran," katanya, seperti dilansir
EurAsianTimes, Selasa (18/8/2020).
“Skenario itu sangat mirip dengan apa yang mungkin dihadapi pilot Amerika dan Israel jika Teheran memperoleh pertahanan udara dan pesawat tempur baru dari Moskow atau Beijing. Dalam berbagai situasi dunia nyata, F-35 perlu mengalahkan pertahanan udara dan pesawat tempur Iran untuk memfasilitasi serangan senjata langsung atau kebuntuan terhadap target darat," ujarnya.
Sementara itu, Angkatan Udara AS dan Israel untuk kedua kalinya pada tahun ini melakukan latihan militer bersama dengan tujuan meningkatkan kemampuan bertahan jet tempur mereka terhadap pertahanan udara musuh yang canggih dan pesawat tempur musuh sebelum menyerang target darat.
Menurut laporan Breaking Defense, latihan gabungan yang dinamai "Enduring Lightning II" itu melibatkan Skuadron ke-421 AS dan jet tempur F-35I Adir Israel dan berlangsung di Israel selatan pada 2 Agustus.
(min)
tulis komentar anda