Update Israel Invasi Rafah: 35 Warga Sipil Palestina Tewas, Brigade al-Qassam Cs Melawan
Kamis, 09 Mei 2024 - 11:00 WIB
Sementara itu, sayap militer Hamas Brigade al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina lainnya terlibat dalam pertempuran sengit dengan pasukan Zionis Israel yang menembus poros pertempuran di timur Rafah.
Brigade al-Qassam, Brigade al-Quds, dan Brigade Syuhada al-Aqsa mengonfirmasi pertempuran sengit tersebut.
Brigade al-Qassam mengatakan pasukannya menargetkan situs militer di sebelah timur poros Netzarim dengan mortir kaliber berat, serta markas pasukan pendudukan di poros Netzarim, bersama dengan Brigade Martir Jihad Jibril.
Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Tal Heinrich, mengatakan militer negaranya memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk menerapkan lebih banyak tekanan militer terhadap Hamas.
"Untuk mencapai semua tujuan perang, yaitu memulangkan 132 sandera dan menghancurkan badan pemerintahan dan sayap militer Hamas," katanya.
Dia juga mengatakan salah satu tujuan perang ini adalah untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan lagi menimbulkan ancaman teror terhadap Israel.
Ketika ditanya mengapa Israel memutuskan untuk melanjutkan operasinya meskipun Hamas mengumumkan bahwa mereka siap menyetujui proposal gencatan senjata, Heinrich mengatakan kelompok militan tersebut memainkan “trik humas murahan".
"Yang sayangnya banyak orang di komunitas internasional dan bahkan media dunia jatuh hati," ujarnya.
Brigade al-Qassam, Brigade al-Quds, dan Brigade Syuhada al-Aqsa mengonfirmasi pertempuran sengit tersebut.
Brigade al-Qassam mengatakan pasukannya menargetkan situs militer di sebelah timur poros Netzarim dengan mortir kaliber berat, serta markas pasukan pendudukan di poros Netzarim, bersama dengan Brigade Martir Jihad Jibril.
Sementara itu, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Tal Heinrich, mengatakan militer negaranya memutuskan untuk melanjutkan operasi di Rafah untuk menerapkan lebih banyak tekanan militer terhadap Hamas.
"Untuk mencapai semua tujuan perang, yaitu memulangkan 132 sandera dan menghancurkan badan pemerintahan dan sayap militer Hamas," katanya.
Dia juga mengatakan salah satu tujuan perang ini adalah untuk memastikan bahwa Gaza tidak akan lagi menimbulkan ancaman teror terhadap Israel.
Ketika ditanya mengapa Israel memutuskan untuk melanjutkan operasinya meskipun Hamas mengumumkan bahwa mereka siap menyetujui proposal gencatan senjata, Heinrich mengatakan kelompok militan tersebut memainkan “trik humas murahan".
"Yang sayangnya banyak orang di komunitas internasional dan bahkan media dunia jatuh hati," ujarnya.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda