AS Bertindak Ala Mafia, Ancam ICC Jika Perintahkan Penangkapan PM Israel
Kamis, 09 Mei 2024 - 07:38 WIB
WASHINGTON - Para senator Partai Republik Amerika Serikat (AS) mengancam pejabat Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan keluarga mereka jika badan tersebut mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat Zionis lainnya.
Ancaman berupa sanksi itu merujuk pada undang-undang AS yang biasa disebut sebagai “The Hague Invasion Act".
Analis politik Amerika, Garland Nixon, mengkritik ancaman para senator itu sebagai tindakan “bergaya mafia".
Tank-tank tempur militer Zionis Israel telah meluncur ke Rafah, Gaza selatan, sejak Selasa ketika PM Netanyahu bersumpah untuk mengalahkan sisa resimen Hamas yang dia klaim berada di sana.
Kota Palestina yang terletak di perbatasan Gaza dengan Mesir juga merupakan rumah bagi sekitar 1,7 juta warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah pengungsi dari seluruh wilayah yang mencari perlindungan di tengah operasi militer Israel selama tujuh bulan.
Para pengamat berharap negosiasi yang sedang berlangsung antara para pemimpin Israel dan Palestina akan mencegah invasi tersebut, namun anggota sayap kanan koalisi Netanyahu telah berulang kali bersikeras melakukan serangan terhadap kota tersebut.
“Netanyahu dan kabinet perang tampaknya tidak melakukan pendekatan terhadap fase terakhir perundingan [dengan Hamas] dengan itikad baik,” kata seorang pejabat pemerintahan Biden setelah Israel menolak kesepakatan kompromi yang dibuat dengan mediator Mesir dan Qatar.
Presiden AS Joe Biden bersikap ambigu dengan mendukung Zionis tapi juga menyatakan keprihatinannya atas operasi Israel di Gaza, dan menciptakan ketegangan antara konstituen Zionis dan pro-Palestina di dalam Partai Demokrat.
Ancaman berupa sanksi itu merujuk pada undang-undang AS yang biasa disebut sebagai “The Hague Invasion Act".
Analis politik Amerika, Garland Nixon, mengkritik ancaman para senator itu sebagai tindakan “bergaya mafia".
Tank-tank tempur militer Zionis Israel telah meluncur ke Rafah, Gaza selatan, sejak Selasa ketika PM Netanyahu bersumpah untuk mengalahkan sisa resimen Hamas yang dia klaim berada di sana.
Kota Palestina yang terletak di perbatasan Gaza dengan Mesir juga merupakan rumah bagi sekitar 1,7 juta warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah pengungsi dari seluruh wilayah yang mencari perlindungan di tengah operasi militer Israel selama tujuh bulan.
Para pengamat berharap negosiasi yang sedang berlangsung antara para pemimpin Israel dan Palestina akan mencegah invasi tersebut, namun anggota sayap kanan koalisi Netanyahu telah berulang kali bersikeras melakukan serangan terhadap kota tersebut.
“Netanyahu dan kabinet perang tampaknya tidak melakukan pendekatan terhadap fase terakhir perundingan [dengan Hamas] dengan itikad baik,” kata seorang pejabat pemerintahan Biden setelah Israel menolak kesepakatan kompromi yang dibuat dengan mediator Mesir dan Qatar.
Presiden AS Joe Biden bersikap ambigu dengan mendukung Zionis tapi juga menyatakan keprihatinannya atas operasi Israel di Gaza, dan menciptakan ketegangan antara konstituen Zionis dan pro-Palestina di dalam Partai Demokrat.
tulis komentar anda