Perusahaan Mesir Raup Rp32 Miliar per Hari dari Warga Palestina yang Tinggalkan Gaza

Kamis, 02 Mei 2024 - 19:01 WIB
Sementara itu, perusahaan-perusahaan Organi, seperti Hala, telah mengumpulkan keuntungan besar dengan membebankan biaya ribuan dolar kepada orang dan truk untuk memasuki dan keluar dari kawasan tersebut.

Pada bulan Januari, badan amal internasional mengatakan kepada MEE bahwa mereka terpaksa membayar USD5.000 untuk satu truk dalam bentuk “biaya manajemen” kepada satu perusahaan yang berafiliasi dengan Sons of Sinai, perusahaan lain yang dimiliki Organi, yang mengontrol lalu lintas truk barang komersial dan bantuan melalui Rafah.

Badan amal tersebut menggambarkan pembayaran tersebut sebagai suap, dan menuduh negara Mesir mengambil keuntungan dari bantuan kemanusiaan.

Kelompok hak asasi manusia mengecam pembatasan tersebut karena memperburuk penderitaan warga Palestina di Gaza.

“Pembatasan Mesir terhadap kebebasan bergerak melalui Rafah, yang diberlakukan selama bertahun-tahun, telah memungkinkan perilaku bisnis predator oleh banyak aktor yang mengenakan biaya pemerasan pada orang-orang yang ingin melakukan perjalanan,” ujar Amr Magdy, peneliti senior di Human Rights Watch, kepada MEE.

“Pihak berwenang Mesir harus menyelidiki praktik-praktik yang dilakukan Hala Company dan memastikan orang-orang dapat melakukan perjalanan melalui sistem yang transparan dan menghormati hak,” tegas Magdy.

Seorang warga Palestina yang meninggalkan Gaza menuju Mesir bersama keluarganya menggambarkan sistem tersebut sebagai “eksploitasi jahat”.

Mereka mengatakan kepada MEE bahwa keluarga tersebut harus membayar puluhan ribu dolar kepada Hala untuk meninggalkan Gaza beberapa pekan lalu.

Jumlah tersebut termasuk tambahan USD1.000 per orang untuk layanan jalur cepat, yang seharusnya memastikan transfer mereka dalam waktu tiga hari setelah mendaftar ke kantor pusat Hala di Kota Nasr Kairo.

Namun, layanan tersebut tidak pernah diberikan dan keluarga tersebut malah harus menunggu waktu proses normal yaitu 25 hari untuk keluar dari Gaza. Warga Palestina mengatakan mereka merasa "ditipu" oleh Hala.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More