Akankah Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus AS Meluas Jadi Gerakan Global?
Minggu, 28 April 2024 - 16:48 WIB
Para mahasiswa di Warwick telah menuntut agar universitas tersebut melakukan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mereka identifikasi mendanai “genosida” yang dilakukan oleh Israel, demikian yang dilaporkan surat kabar yang dikelola mahasiswa Warwick, The Boar. The Boar mengutip seorang pengunjuk rasa mahasiswa yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa, meskipun protes di AS telah menguatkan mereka, mereka berencana untuk mengambil tindakan apa pun yang terjadi.
Protes di Leicester pada hari Senin terjadi di luar pabrik drone Elbit Systems Inggris, menyerukan penutupan pabrik. Para mahasiswa pengunjuk rasa di Leeds bulan lalu menuntut pemecatan pendeta Yahudi Zecharia Deutsch yang bertugas di tentara Israel selama perang di Gaza.
Foto/AP
Polisi membubarkan demonstrasi Sciences Po setelah lembaga tersebut melakukan “banyak upaya” untuk mengevakuasi para siswa secara damai.
Hicham mengatakan, dirinya dan teman-temannya sudah menempati sekolahnya selama tiga hari. “Kami pergi ke satu gedung, mereka [universitas] memanggil polisi, kami harus keluar, jadi kami pergi ke gedung bersejarah utama,” katanya.
“Tetapi saya pikir semakin banyak penindasan yang terjadi, semakin banyak orang yang melakukan mobilisasi,” katanya. “Sebelumnya kami mungkin berjumlah 300 orang, [tetapi] sekarang menjadi 600 orang.”
Para mahasiswa di Sorbonne juga dikepung oleh polisi anti huru hara, seperti yang ditunjukkan dalam video Al Jazeera pada hari Kamis.
“Hal ini akan terus berlanjut selama kita tidak melakukan pembicaraan yang terbuka dan serius mengenai masalah ini,” kata seorang mahasiswa dari Universitas Sorbonne kepada Al Jazeera.
Protes di Leicester pada hari Senin terjadi di luar pabrik drone Elbit Systems Inggris, menyerukan penutupan pabrik. Para mahasiswa pengunjuk rasa di Leeds bulan lalu menuntut pemecatan pendeta Yahudi Zecharia Deutsch yang bertugas di tentara Israel selama perang di Gaza.
3. Tetap Berdemo, Meski Mendapatkan Tindakan Represif dari Polisi
Foto/AP
Polisi membubarkan demonstrasi Sciences Po setelah lembaga tersebut melakukan “banyak upaya” untuk mengevakuasi para siswa secara damai.
Hicham mengatakan, dirinya dan teman-temannya sudah menempati sekolahnya selama tiga hari. “Kami pergi ke satu gedung, mereka [universitas] memanggil polisi, kami harus keluar, jadi kami pergi ke gedung bersejarah utama,” katanya.
“Tetapi saya pikir semakin banyak penindasan yang terjadi, semakin banyak orang yang melakukan mobilisasi,” katanya. “Sebelumnya kami mungkin berjumlah 300 orang, [tetapi] sekarang menjadi 600 orang.”
Para mahasiswa di Sorbonne juga dikepung oleh polisi anti huru hara, seperti yang ditunjukkan dalam video Al Jazeera pada hari Kamis.
“Hal ini akan terus berlanjut selama kita tidak melakukan pembicaraan yang terbuka dan serius mengenai masalah ini,” kata seorang mahasiswa dari Universitas Sorbonne kepada Al Jazeera.
4. Wujud Pembangkangan Kaum Intelektual
tulis komentar anda