Bagaimana Persiapan Sekutu AS Jika Donald Trump Menang pada Pemilu Presiden 2024?

Kamis, 25 April 2024 - 14:55 WIB
Sekutu AS sudah melakukan berbagai persiapan jika Donald Trump menang pada pemilu presiden 2024. Foto/AP
WASHINGTON - Jerman melancarkan serangan pesona di dalam Partai Republik. Jepang sedang menyiapkan pembisik Trump sendiri. Pejabat pemerintah Meksiko sedang berbicara dengan Camp Trump. Dan Australia sibuk membuat undang-undang untuk membantu Trump membuktikan hubungan pertahanannya dengan AS.

Di mana-mana, para sekutu AS mengambil langkah-langkah untuk mempertahankan atau memajukan kepentingan mereka jika mantan Presiden Donald Trump kembali berkuasa pada pemilu bulan November, sebuah peluang yang sama berdasarkan jajak pendapat baru-baru ini di negara-negara bagian yang masih belum stabil.

Melansir Reuters, mereka ingin menghindari dampak buruk dari kebijakan “America First” yang diusung Trump pada masa lalu, termasuk perang dagang, perombakan aliansi keamanan, tindakan keras terhadap imigrasi, dan penarikan diri dari perjanjian iklim global.

Reuters berbicara dengan diplomat dan pejabat pemerintah di lima benua tentang persiapan Trump 2.0. Laporan ini mengungkap pertimbangan Meksiko mengenai menteri luar negeri baru yang paham Trump, peran utusan Australia dalam melindungi kesepakatan kapal selam, dan pembicaraan pejabat Jerman dengan gubernur negara bagian dari Partai Republik.

Bagaimana Persiapan Sekutu AS Jika Donald Trump Menang pada Pemilu Presiden 2024?

1. Sudah Berkoordinasi Langsung dengan Trump





Foto/AP

Beberapa pemimpin asing telah menghubungi Trump secara langsung meskipun ada risiko yang membuat lawannya dalam pemilu, Presiden Partai Demokrat Joe Biden, merasa kesal. Putra mahkota Saudi baru-baru ini menelepon Trump, kata seorang sumber yang mengetahui percakapan tersebut; sementara perdana menteri Hongaria dan presiden Polandia bertemu langsung dengannya dalam beberapa minggu terakhir.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron juga mengadakan pembicaraan dengan Trump bulan ini di resor miliknya di Florida. Dia mengatakan kepada wartawan, setelah di Washington bahwa pertemuannya adalah makan malam pribadi di mana mereka membahas Ukraina, perang Israel-Gaza, dan masa depan NATO.

Gedung Putih merujuk Reuters pada komentar juru bicara Karine Jean-Pierre yang mengatakan pertemuan seperti yang diadakan Cameron bukanlah hal yang jarang terjadi. Dia menolak menjawab pertanyaan tentang pertemuan Trump dengan Orban atau panggilan telepon Saudi, yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More