Bagaimana Hubungan Iran Israel sebelum Perang?
Rabu, 24 April 2024 - 21:21 WIB
“Israel membutuhkan Iran lebih dari Iran membutuhkan Israel. Israel selalu menjadi pihak yang proaktif, namun Syah juga menginginkan cara untuk meningkatkan hubungan [Iran] dengan AS, dan pada saat itu Israel dipandang sebagai cara yang baik untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Kvindesland.
“Ada juga prospek untuk membangun aparat keamanan, dan SAVAK [dinas keamanan dan intelijen Iran] sebagian dilatih oleh Mossad. Ini adalah hal-hal yang bisa diperoleh Iran dari negara lain, namun Israel ingin menyediakannya karena mereka membutuhkan mitra di Timur Tengah yang cukup anti-Zionis dan anti-Israel.”
Sejarawan tersebut mengatakan bahwa Shah terutama didorong oleh kebutuhan akan aliansi, keamanan dan perdagangan, dan “tidak menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dalam hubungannya dengan Israel.”
Foto/AP
Pada tahun 1979, Syah digulingkan dalam sebuah revolusi, dan Republik Islam Iran yang baru lahir.
Melansir Al Jazeera, Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi, membawa pandangan dunia baru yang sebagian besar memperjuangkan Islam dan mendukung kekuatan dunia yang “sombong” dan sekutu regional mereka, yang akan menindas negara lain – termasuk Palestina – demi kepentingan mereka sendiri.
Ini berarti bahwa Israel di Iran dikenal sebagai “Setan Kecil” hingga “Setan Besar” yaitu Amerika Serikat.
Teheran memutuskan semua hubungan dengan Israel; warga tidak bisa lagi melakukan perjalanan dan rute penerbangan dibatalkan; dan kedutaan Israel di Teheran diubah menjadi kedutaan Palestina.
“Ada juga prospek untuk membangun aparat keamanan, dan SAVAK [dinas keamanan dan intelijen Iran] sebagian dilatih oleh Mossad. Ini adalah hal-hal yang bisa diperoleh Iran dari negara lain, namun Israel ingin menyediakannya karena mereka membutuhkan mitra di Timur Tengah yang cukup anti-Zionis dan anti-Israel.”
Sejarawan tersebut mengatakan bahwa Shah terutama didorong oleh kebutuhan akan aliansi, keamanan dan perdagangan, dan “tidak menunjukkan kepedulian terhadap Palestina dalam hubungannya dengan Israel.”
Baca Juga
2. Babak Permusuhan Iran dan Israel
Foto/AP
Pada tahun 1979, Syah digulingkan dalam sebuah revolusi, dan Republik Islam Iran yang baru lahir.
Melansir Al Jazeera, Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin revolusi, membawa pandangan dunia baru yang sebagian besar memperjuangkan Islam dan mendukung kekuatan dunia yang “sombong” dan sekutu regional mereka, yang akan menindas negara lain – termasuk Palestina – demi kepentingan mereka sendiri.
Ini berarti bahwa Israel di Iran dikenal sebagai “Setan Kecil” hingga “Setan Besar” yaitu Amerika Serikat.
Teheran memutuskan semua hubungan dengan Israel; warga tidak bisa lagi melakukan perjalanan dan rute penerbangan dibatalkan; dan kedutaan Israel di Teheran diubah menjadi kedutaan Palestina.
tulis komentar anda