4 Fakta Batalion Netzah Yehuda, Unit Militer Israel yang Dijatuhi Sanksi oleh AS
Selasa, 23 April 2024 - 15:36 WIB
Sebelum akan mendapat sanksi dari AS, Batalion Netzah Yehuda Israel sempat dirundung tuduhan pelecehan terhadap warga Palestina, menurut laporan media lokal.
Kemudian di tahun 2022, seorang komandan batalion ditegur dan komandan peleton serta komandan kompi dicopot dari jabatannya karena dianggap bertanggung jawab atas kematian Omar Assad, seorang pria Palestina-Amerika Serikat berusia 78 tahun yang ditahan di pos pemeriksaan Tepi Barat.
Assad, mantan pemilik toko kelontong di Milwaukee, dilaporkan menderita serangan jantung akibat stres yang kemungkinan disebabkan karena diikat, disumpal, dan ditahan pasukan Israel.
IDF menambahkan kematiannya adalah akibat dari “kegagalan moral dan pengambilan keputusan yang buruk” oleh tentara yang menahannya.
Kasus ini menarik perhatian yang tidak biasa karena kewarganegaraan gandanya, usianya, sehingga Departemen Luar Negeri AS meminta untuk melakukan penyelidikan atas kematiannya.
IDF baru-baru ini mengatakan batalion Netzah Yehuda adalah bagian dari perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan beroperasi sesuai dengan hukum internasional.
Batalyon tersebut awalnya beroperasi di Tepi Barat sebelum dipindahkan keluar dari wilayah tersebut pada akhir tahun 2022 setelah mendapat kritik dari AS. Unit tersebut baru-baru ini bertugas di Gaza.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah membuat "keputusan" terkait tuduhan bahwa Israel melanggar serangkaian undang-undang AS yang berkaitan dengan pelanggaran berat hak asasi manusia.
Kemudian di tahun 2022, seorang komandan batalion ditegur dan komandan peleton serta komandan kompi dicopot dari jabatannya karena dianggap bertanggung jawab atas kematian Omar Assad, seorang pria Palestina-Amerika Serikat berusia 78 tahun yang ditahan di pos pemeriksaan Tepi Barat.
Assad, mantan pemilik toko kelontong di Milwaukee, dilaporkan menderita serangan jantung akibat stres yang kemungkinan disebabkan karena diikat, disumpal, dan ditahan pasukan Israel.
IDF menambahkan kematiannya adalah akibat dari “kegagalan moral dan pengambilan keputusan yang buruk” oleh tentara yang menahannya.
Kasus ini menarik perhatian yang tidak biasa karena kewarganegaraan gandanya, usianya, sehingga Departemen Luar Negeri AS meminta untuk melakukan penyelidikan atas kematiannya.
3. Batalion Netzah Yehuda Ikut Serta dalam Perang di Gaza
IDF baru-baru ini mengatakan batalion Netzah Yehuda adalah bagian dari perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan beroperasi sesuai dengan hukum internasional.
Batalyon tersebut awalnya beroperasi di Tepi Barat sebelum dipindahkan keluar dari wilayah tersebut pada akhir tahun 2022 setelah mendapat kritik dari AS. Unit tersebut baru-baru ini bertugas di Gaza.
4. Sanksi yang Diberikan AS
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah membuat "keputusan" terkait tuduhan bahwa Israel melanggar serangkaian undang-undang AS yang berkaitan dengan pelanggaran berat hak asasi manusia.
tulis komentar anda