Setelah Niger, Chad Isyaratkan Bakal Usir Pasukan AS
Senin, 22 April 2024 - 08:45 WIB
Menurut Reuters, Senin (22/4/2024), dalam surat lain yang ditujukan kepada pemerintahan transisi Chad, Amine Ahmed mengatakan dia telah mengatakan kepada atase pertahanan AS untuk menghentikan aktivitas di pangkalan udara tersebut setelah pasukan Amerika gagal memberikan dokumen yang membenarkan kehadiran mereka di sana.
“Kami meminta Anda untuk memberi tahu Amerika bahwa kami telah membuat keputusan ini,” tulisnya.
Pihak berwenang Chad tidak menanggapi permintaan komentar media.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters: "Washington sedang melakukan pembicaraan dengan para pejabat Chad mengenai masa depan kemitraan keamanan kami.”
Pejabat lain mengatakan kepada Reuters bahwa masih belum jelas apakah Chad benar-benar ingin pasukan AS meninggalkan negaranya atau apakah situasi saat ini lebih merupakan permainan politik sebelum pemilu bulan depan.
AS dilaporkan memiliki kontingen kurang dari 100 tentara bergilir di Chad.
Laporan tersebut muncul sebulan setelah negara Afrika lainnya, Niger, mengakhiri perjanjian militer selama satu dekade dengan Washington, yang memungkinkan AS untuk mempertahankan sekitar 1.000 kontingen di negara tersebut.
Sentimen anti-Barat meningkat di seluruh Afrika, seperti Niger, Mali, dan Burkina Faso yang juga baru-baru ini membatalkan perjanjian militer dengan Prancis.
Sementara itu, pengaruh Rusia di kawasan ini semakin berkembang.
Moskow dan Niamey pada bulan Januari sepakat untuk mengembangkan kerja sama militer dan bekerja sama untuk memerangi terorisme di wilayah Sahel.
“Kami meminta Anda untuk memberi tahu Amerika bahwa kami telah membuat keputusan ini,” tulisnya.
Pihak berwenang Chad tidak menanggapi permintaan komentar media.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada Reuters: "Washington sedang melakukan pembicaraan dengan para pejabat Chad mengenai masa depan kemitraan keamanan kami.”
Pejabat lain mengatakan kepada Reuters bahwa masih belum jelas apakah Chad benar-benar ingin pasukan AS meninggalkan negaranya atau apakah situasi saat ini lebih merupakan permainan politik sebelum pemilu bulan depan.
AS dilaporkan memiliki kontingen kurang dari 100 tentara bergilir di Chad.
Laporan tersebut muncul sebulan setelah negara Afrika lainnya, Niger, mengakhiri perjanjian militer selama satu dekade dengan Washington, yang memungkinkan AS untuk mempertahankan sekitar 1.000 kontingen di negara tersebut.
Sentimen anti-Barat meningkat di seluruh Afrika, seperti Niger, Mali, dan Burkina Faso yang juga baru-baru ini membatalkan perjanjian militer dengan Prancis.
Sementara itu, pengaruh Rusia di kawasan ini semakin berkembang.
Moskow dan Niamey pada bulan Januari sepakat untuk mengembangkan kerja sama militer dan bekerja sama untuk memerangi terorisme di wilayah Sahel.
tulis komentar anda