Maskapai Penerbangan Jerman Setop Penerbangan ke Teheran karena Alasan Keamanan
Kamis, 11 April 2024 - 22:29 WIB
BERLIN - Maskapai penerbangan Jerman, Lufthansa, pada Rabu (10/4/2024) mengumumkan mereka menangguhkan penerbangan ke ibu kota Iran, Teheran, karena alasan keamanan.
Perusahaan memutuskan menangguhkan penerbangan ke dan dari kota tersebut hingga 11 April setelah melakukan evaluasi menyeluruh sehubungan dengan situasi saat ini di Timur Tengah, menurut laporan di pers Jerman yang mengutip juru bicara Lufthansa.
Juru bicara tersebut mengatakan perusahaan terus memantau situasi dan tetap berhubungan dengan pihak berwenang.
“Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami,” papar juru bicara itu.
Juru bicaranya menambahkan, situasinya akan dievaluasi kembali pada 11 April.
Laporan tersebut mencatat Iran dan Israel sebelumnya telah saling mengancam dengan serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah Israel “akan dihukum” atas serangannya terhadap kompleks diplomatik Republik Islam di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024.
Sebelumnya dilaporkan, Amerika Serikat (AS) tampaknya ketakutan dengan informasi intelijen yang mengatakan Iran segera menyerang Israel dalam 1-2 hari ini.
“Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Brett McGurk telah mendesak para menteri luar negeri Irak, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meminta Iran menurunkan ketegangan dengan Israel setelah serangan udara mematikan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah pada awal April,” ungkap laporan Reuters mengutip sumber tanpa disebutkan namanya.
“McGurk meminta para diplomat senior tersebut menghubungi rekan mereka di Iran untuk menyampaikan pesan tersebut, dan mereka pun melakukannya,” papar sumber tersebut.
Hal ini terjadi setelah pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Bloomberg News bahwa AS dan sekutunya yakin “serangan rudal atau drone besar-besaran oleh Iran atau proksinya terhadap Israel akan segera terjadi.”
Perusahaan memutuskan menangguhkan penerbangan ke dan dari kota tersebut hingga 11 April setelah melakukan evaluasi menyeluruh sehubungan dengan situasi saat ini di Timur Tengah, menurut laporan di pers Jerman yang mengutip juru bicara Lufthansa.
Juru bicara tersebut mengatakan perusahaan terus memantau situasi dan tetap berhubungan dengan pihak berwenang.
“Keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama kami,” papar juru bicara itu.
Juru bicaranya menambahkan, situasinya akan dievaluasi kembali pada 11 April.
Laporan tersebut mencatat Iran dan Israel sebelumnya telah saling mengancam dengan serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah Israel “akan dihukum” atas serangannya terhadap kompleks diplomatik Republik Islam di ibu kota Suriah, Damaskus, pada 1 April 2024.
Sebelumnya dilaporkan, Amerika Serikat (AS) tampaknya ketakutan dengan informasi intelijen yang mengatakan Iran segera menyerang Israel dalam 1-2 hari ini.
“Utusan Amerika Serikat (AS) untuk Timur Tengah Brett McGurk telah mendesak para menteri luar negeri Irak, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meminta Iran menurunkan ketegangan dengan Israel setelah serangan udara mematikan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah pada awal April,” ungkap laporan Reuters mengutip sumber tanpa disebutkan namanya.
“McGurk meminta para diplomat senior tersebut menghubungi rekan mereka di Iran untuk menyampaikan pesan tersebut, dan mereka pun melakukannya,” papar sumber tersebut.
Hal ini terjadi setelah pejabat intelijen yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Bloomberg News bahwa AS dan sekutunya yakin “serangan rudal atau drone besar-besaran oleh Iran atau proksinya terhadap Israel akan segera terjadi.”
(sya)
tulis komentar anda