Pria Ini Mutilasi Istrinya Lebih dari 200 Potong lalu Googling soal Aksi Mautnya

Minggu, 07 April 2024 - 11:48 WIB
Jasad korban dipotong sedemikian rupa sehingga tidak mungkin menemukan penyebab kematiannya, kata pengadilan.

Ibu korban mengatakan kepada pengadilan bahwa putrinya baru menikah selama 16 bulan dan tersangka yang dia sebut “monster jahat” tidak mengizinkan korban bertemu keluarganya. Menurutnya, pasangan itu berada di ambang perpisahan ketika tersangka membunuh korban.

Setelah membunuh istrinya, dia Googling atau mencari pertanyaan di Google seperti "Apa manfaat yang saya dapatkan jika istri saya meninggal" dan "Dapatkah seseorang menghantui saya setelah mereka meninggal?".

Korban pernah meninggalkan rumahnya bersama kelinci peliharaannya dan meminta bantuan polisi setelah tersangka membunuh hamster-hamsternya dengan memasukkannya ke dalam blender makanan dan oven microwave.

Tersangka juga memasukkan anak anjing barunya ke dalam mesin cuci, namun Bramley menemukan hewan mati itu berputar di dalam mesin.

Pada 24 Maret, Polisi Lincolnshire tiba di rumah pasangan tersebut untuk memeriksa kesejahteraan Bramley setelah menerima laporan keadaan darurat.

Ketika tersangka membukakan pintu, dia mengaku menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan istrinya dan menunjukkan bekas gigitan di lengannya kepada polisi.

Luka tersebut terjadi ketika Bramley mencoba melepaskan diri dari suaminya saat dia dibunuh beberapa hari sebelumnya, menurut pengadilan Inggris.

Polisi juga menemukan seprai berlumuran darah di bak mandi, beberapa pakaian olah raga berwarna gelap di lantai, dan bau amonia dan pemutih yang menyengat di seluruh rumah.

Tersangka kemudian mengatakan kepada polisi bahwa istrinya telah pergi bersama kelompok pendukung wanita beberapa hari sebelumnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More