AS Munafik Lagi, Setuju Kirim Ribuan Bom ke Israel saat 7 Pekerja Bantuan WCK Dibantai di Gaza
Jum'at, 05 April 2024 - 07:43 WIB
Pembantaian tujuh pekerja kemanusiaan WCK oleh pengeboman brutal Israel telah mendorong pengawasan baru terhadap dukungan AS terhadap kampanye militer Zionis di Gaza.
Baik Biden maupun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan tersebut dan menekankan perlunya perlindungan terhadap mereka. Namun, beberapa pendukung Partai Demokrat berpendapat bahwa pernyataan tersebut tidak cukup tanpa konsekuensi substantif terhadap tindakan Israel dan mengkritik dukungan tanpa syarat pemerintah terhadap operasi militer Israel di Gaza.
“Ketika ditanya pada hari Selasa tentang peran Departemen Luar Negeri dalam kelanjutan transfer senjata, Blinken mengutip ancaman regional terhadap Israel dari Iran dan Hizbullah, dengan mengatakan bahwa senjata tersebut digunakan sebagai pencegahan, untuk menghindari lebih banyak konflik,” tulis The Washington Post dalam laporannya.
Tujuh anggota WCK tewas dalam serangan udara Israel pada hari Senin. Tujuh orang yang tewas adalah warga Australia, warga Polandia, warga Inggris, warga AS-Kanada, dan warga Palestina.
“Tim tersebut sedang melakukan perjalanan di zona bebas konflik dengan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan kendaraan berkulit lembut, ketika serangan itu terjadi,” kata WCK.
“Meskipun melakukan koordinasi gerakan dengan IDF (Pasukan Pertahanan Israel), konvoi tersebut diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah (di Gaza tengah), tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza,” lanjut WCK dalam sebuah pernyataan.
Israel telah mengakui pembantaian tujuh pekerja bantuan kemanusiaan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutnya: “Peristiwa tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai orang-orang yang tidak ikut berperang.
“Ini terjadi dalam perang,” ujarnya.
WCK menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan tujuh pekerja bantuannya dalam serangan udara Israel di Gaza. “Itu sebagai satu-satunya cara untuk menentukan kebenaran atas apa yang terjadi,” kata WCK.
Baik Biden maupun Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengutuk serangan tersebut dan menekankan perlunya perlindungan terhadap mereka. Namun, beberapa pendukung Partai Demokrat berpendapat bahwa pernyataan tersebut tidak cukup tanpa konsekuensi substantif terhadap tindakan Israel dan mengkritik dukungan tanpa syarat pemerintah terhadap operasi militer Israel di Gaza.
“Ketika ditanya pada hari Selasa tentang peran Departemen Luar Negeri dalam kelanjutan transfer senjata, Blinken mengutip ancaman regional terhadap Israel dari Iran dan Hizbullah, dengan mengatakan bahwa senjata tersebut digunakan sebagai pencegahan, untuk menghindari lebih banyak konflik,” tulis The Washington Post dalam laporannya.
7 Pekerjan Bantuan WCK Termasuk Warga AS
Tujuh anggota WCK tewas dalam serangan udara Israel pada hari Senin. Tujuh orang yang tewas adalah warga Australia, warga Polandia, warga Inggris, warga AS-Kanada, dan warga Palestina.
“Tim tersebut sedang melakukan perjalanan di zona bebas konflik dengan dua mobil lapis baja berlogo WCK dan kendaraan berkulit lembut, ketika serangan itu terjadi,” kata WCK.
“Meskipun melakukan koordinasi gerakan dengan IDF (Pasukan Pertahanan Israel), konvoi tersebut diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah (di Gaza tengah), tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza,” lanjut WCK dalam sebuah pernyataan.
Israel telah mengakui pembantaian tujuh pekerja bantuan kemanusiaan tersebut. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebutnya: “Peristiwa tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai orang-orang yang tidak ikut berperang.
“Ini terjadi dalam perang,” ujarnya.
WCK menyerukan penyelidikan independen atas pembunuhan tujuh pekerja bantuannya dalam serangan udara Israel di Gaza. “Itu sebagai satu-satunya cara untuk menentukan kebenaran atas apa yang terjadi,” kata WCK.
tulis komentar anda