Israel Perkuat Pertahanan setelah Iran Ancam Balas Dendam
Kamis, 04 April 2024 - 20:30 WIB
Serangan itu tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel dan mempunyai risiko semakin mengobarkan konflik di wilayah Timur Tengah.
Israel telah melancarkan perang terhadap Hamas selama enam bulan, setelah kelompok Palestina memimpin serangan terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Rezim kolonial Israel juga hampir setiap hari saling baku tembak dengan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Hingga saat ini, Iran menghindari keterlibatan langsung dalam konflik, sambil mendukung serangan sekutunya terhadap sasaran Israel dan AS.
Amos Yadlin, mantan kepala intelijen Israel, mengatakan Iran dapat memilih hari Jumat ini, hari terakhir bulan suci Ramadan dan Hari Quds (Yerusalem) Iran, untuk menanggapi serangan di Damaskus, baik secara langsung atau melalui perwakilan.
“Saya tidak akan terkejut jika Iran akan mengambil tindakan besok. Jangan panik. Jangan lari ke tempat perlindungan,” ungkap Yadlin, Senior Fellow di Belfer Center Sekolah Kennedy di Universitas Harvard, mengutip sistem pertahanan udara Israel.
“Berhati-hatilah untuk besok dan kemudian, tergantung pada konsekuensi dari serangan tersebut, serangan tersebut mungkin akan meningkat,” ujar Yadlin.
Israel telah melancarkan perang terhadap Hamas selama enam bulan, setelah kelompok Palestina memimpin serangan terhadap Israel selatan pada tanggal 7 Oktober.
Rezim kolonial Israel juga hampir setiap hari saling baku tembak dengan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Hingga saat ini, Iran menghindari keterlibatan langsung dalam konflik, sambil mendukung serangan sekutunya terhadap sasaran Israel dan AS.
Amos Yadlin, mantan kepala intelijen Israel, mengatakan Iran dapat memilih hari Jumat ini, hari terakhir bulan suci Ramadan dan Hari Quds (Yerusalem) Iran, untuk menanggapi serangan di Damaskus, baik secara langsung atau melalui perwakilan.
“Saya tidak akan terkejut jika Iran akan mengambil tindakan besok. Jangan panik. Jangan lari ke tempat perlindungan,” ungkap Yadlin, Senior Fellow di Belfer Center Sekolah Kennedy di Universitas Harvard, mengutip sistem pertahanan udara Israel.
“Berhati-hatilah untuk besok dan kemudian, tergantung pada konsekuensi dari serangan tersebut, serangan tersebut mungkin akan meningkat,” ujar Yadlin.
(sya)
tulis komentar anda