Rentetan Serangan terhadap Warga China di Pakistan Ancam Proyek CPEC Senilai Rp986 Triliun

Kamis, 04 April 2024 - 11:10 WIB
Insiden-insiden ini mengingatkan kita akan ancaman dan risiko yang terus-menerus terkait pengerjaan proyek-proyek penting seperti CPEC.

Hal ini tidak hanya mengakibatkan hilangnya nyawa secara tragis, tetapi juga mengganggu proyek infrastruktur penting, membebani hubungan diplomatik, dan menciptakan suasana ketakutan dan ketidakpastian bagi investor dan pekerja asing.

Serangan pada 26 Maret di wilayah utara Pakistan tidak diklaim oleh kelompok teror atau militan mana pun. Meningkatnya ancaman secara substansial telah menyebabkan penilaian ulang terhadap keselamatan warga negara China yang tinggal dan bekerja di Pakistan.

Misalnya, penyerangan pada 26 Maret di Bisham mengakibatkan terhentinya pekerjaan bendungan Dasu dan Diamer-Bhasha. Ada kekhawatiran bahwa 991 insinyur China mungkin berencana meninggalkan Pakistan. Tren kepergian di kalangan warga negara China ini sebelumnya terlihat pada April 2022, ketika 40 guru China meninggalkan Pakistan setelah insiden kekerasan di Universitas Karachi.

Sayangnya, meski telah berulang kali diperingatkan, tentara Pakistan tampaknya tidak berhasil memerangi serangan teror terhadap warga negara China. Rasa frustrasi China terhadap Islamabad atas serangan teror yang berulang-ulang terhadap proyek-proyek CPEC terlihat jelas.

Selain mengurangi usulan investasi, dan sejumlah warga China meninggalkan Pakistan, Beijing juga menolak memasukkan kerja sama di bidang perubahan iklim, energi, dan pengelolaan air, ke dalam proyek CPEC.

Usulan Pakistan untuk kerja sama dalam pariwisata lintas batas di Gilgit-Baltistan, KP, dan pariwisata pesisir, serta pembentukan Kelompok Kerja Bersama (JWG) baru dan dimasukkannya jalur transmisi 500kv dari Hub ke Gwadar untuk menghubungkan pelabuhan kota dengan jaringan listrik nasional, semuanya ditolak oleh China.

Masalah Keamanan Pakistan



Meski CPEC masih menjadi tulang punggung Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) yang ambisius di Beijing, adalah sebuah kesalahan jika pemerintah Pakistan menganggap serangan tersebut hanya masalah keamanan. Rentetan serangan ini menunjuk pada kerentanan ekonomi politik Pakistan yang lebih luas.

Permasalahan keamanan Pakistan, yang terombang-ambing akibat konflik yang tidak pernah berakhir dengan Afghanistan dan kerusuhan Baloch di barat, memerlukan lebih dari sekadar respons militer.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More