Dewan Keamanan PBB Gagal Loloskan Resolusi AS untuk Gencatan Senjata Segera di Gaza
Sabtu, 23 Maret 2024 - 13:47 WIB
Seorang diplomat mengatakan resolusi yang dirancang sepuluh anggota Dewan Keamanan terpilih di bawah koordinasi Mozambik dapat diajukan untuk pemungutan suara Jumat sore waktu setempat.
Rancangan resolusi tersebut, yang diperoleh Reuters, menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadan, pembebasan semua sandera dan menekankan perlunya memperluas aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Washington telah memveto tiga rancangan resolusi sejak 7 Oktober, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera, dengan alasan rancangan tersebut akan membahayakan perundingan gencatan senjata.
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan tawanan perang yang ditahan Hamas di Gaza.
Setelah pemungutan suara, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Paris akan bekerja sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab untuk meyakinkan Rusia dan China agar mendukung resolusi di PBB untuk gencatan senjata di Gaza.
“Setelah veto Rusia dan China beberapa menit yang lalu, kami akan melanjutkan pekerjaan berdasarkan rancangan resolusi Prancis di Dewan Keamanan dan bekerja dengan mitra Amerika, Eropa, dan Arab untuk mencapai kesepakatan,” ujar Macron. Pengerjaan resolusi telah dimulai kemarin.
Mengomentari kurangnya kemajuan dalam resolusi gencatan senjata, Country Director Save the Children di wilayah pendudukan Palestina, Xavier Joubert, mengatakan, “Sekali lagi, anak-anak di Gaza telah ditelantarkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab melindungi mereka. Sekali lagi, komunitas internasional telah gagal melaksanakan tugas paling mendasarnya. Anak-anak akan terus terbunuh, menjadi cacat, terserang penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, dan menghadapi kelaparan karena kegagalan yang terjadi saat ini.”
Rancangan resolusi tersebut, yang diperoleh Reuters, menuntut gencatan senjata segera selama bulan suci Ramadan, pembebasan semua sandera dan menekankan perlunya memperluas aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Washington telah memveto tiga rancangan resolusi sejak 7 Oktober, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera, dengan alasan rancangan tersebut akan membahayakan perundingan gencatan senjata.
AS menginginkan dukungan Dewan Keamanan untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan tawanan perang yang ditahan Hamas di Gaza.
Setelah pemungutan suara, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Paris akan bekerja sama dengan Yordania dan Uni Emirat Arab untuk meyakinkan Rusia dan China agar mendukung resolusi di PBB untuk gencatan senjata di Gaza.
“Setelah veto Rusia dan China beberapa menit yang lalu, kami akan melanjutkan pekerjaan berdasarkan rancangan resolusi Prancis di Dewan Keamanan dan bekerja dengan mitra Amerika, Eropa, dan Arab untuk mencapai kesepakatan,” ujar Macron. Pengerjaan resolusi telah dimulai kemarin.
Mengomentari kurangnya kemajuan dalam resolusi gencatan senjata, Country Director Save the Children di wilayah pendudukan Palestina, Xavier Joubert, mengatakan, “Sekali lagi, anak-anak di Gaza telah ditelantarkan oleh orang-orang yang bertanggung jawab melindungi mereka. Sekali lagi, komunitas internasional telah gagal melaksanakan tugas paling mendasarnya. Anak-anak akan terus terbunuh, menjadi cacat, terserang penyakit yang sebenarnya bisa dicegah, dan menghadapi kelaparan karena kegagalan yang terjadi saat ini.”
(sya)
tulis komentar anda