Buntut Ledakan Beirut, Hizbullah Ancam Serang Israel

Sabtu, 15 Agustus 2020 - 14:28 WIB
"Kami menyerukan pemerintah yang kuat, pemerintah yang cakap, pemerintah yang dilindungi secara politik," tambahnya.

Nasrallah mengatakan sebuah pemerintah yang tidak mendapat dukungan dari blok politik teratas negara akan jatuh, atau runtuh, atau digulingkan di parlemen pada persimpangan jalan tertentu.

Ledakan di pelabuhan Beirut terjadi ketika stok besar bahan berbahaya yang disimpan di gudang di jantung ibu kota selama bertahun-tahun meledak, meskipun telah berulang kali diperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkannya.

Ledakan itu menghidupkan kembali gerakan protes jalanan yang pertama kali meletus pada Oktober tahun lalu melawan korupsi pemerintah dan krisis ekonomi yang berkepanjangan.(Baca: Buntut Ledakan Beirut, Demonstran Serukan Presiden Lebanon Lengser )

Demonstrasi berbulan-bulan yang dimulai pada musim gugur lalu menyebabkan pengunduran diri pemerintah dan berujung pada pelantikan Hassan Diab sebagai kepala kabinet baru yang didominasi oleh Hizbullah dan sekutunya.

Gerakan Syiah yang didukung Iran itu juga mengontrol kursi mayoritas di parlemen dengan sekutunya.

Pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan lagi dan bentrok dengan pasukan keamanan pada hari-hari setelah ledakan, menyalahkan pemimpin politik mereka atas kelalaian yang mereka katakan menyebabkan bencana.

Kekuatan Barat telah menekan para pemimpin Lebanon untuk perubahan yang mendalam dan pemerintahan yang mencerminkan keinginan rakyat, dan juga bersikeras melaksanakan reformasi untuk membuka miliaran dolar bantuan internasional.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More