Kepala Pentagon: Kelangsungan Hidup Ukraina dalam Bahaya!
Rabu, 20 Maret 2024 - 09:39 WIB
BERLIN - Kelangsungan hidup Ukraina sedang berada dalam bahaya. Demikian peringatan yang dikeluarkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Kepala Pentagon Lloyd Austin.
Austin, pada Selasa waktu Amerika, mengatakan kelangsungan hidup Ukraina dapat dipertaruhkan kecuali negara-negara Barat mengirimkan lebih banyak bantuan militer.
Komentarnya itu disampaikan ketika dia berada di Jerman untuk menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein.
“Saat ini, kelangsungan hidup Ukraina berada dalam bahaya dan keamanan Amerika dalam bahaya,” kata Austin pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (20/3/2024).
"Menjaga agar senjata, peralatan dan amunisi tetap mengalir adalah masalah kelangsungan hidup dan kedaulatan Ukraina dan masalah kehormatan dan keamanan bagi Amerika," paparnya.
Dia tidak mengatakan bagaimana AS bermaksud mendukung Ukraina tanpa dana tambahan. Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan memberikan bantuan lebih dari USD60 miliar kepada Kyiv masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat AS karena ditentang Partai Republik.
“Tidak adanya tindakan AS telah mengakibatkan Ukraina kehilangan kekuatan di medan perang," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Presiden AS Joe Biden, seorang politisi Partai Demokrat, telah berusaha menekan Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson untuk menyetujui pendanaan Ukraina selama berbulan-bulan, namun sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Setelah pertemuan Ramstein, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan paket senjata dan amunisi untuk Kyiv senilai €500 juta (USD543 juta).
Washington telah menghabiskan hampir seluruh dana yang disetujui Kongres untuk Kyiv. Pentagon telah meminta Kongres setidaknya USD6,5 miliar untuk mengisi kembali persediaannya yang sudah habis.
Pada Jumat lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan paket amunisi senilai USD300 juta dari berbagai “penghematan” di Pentagon, namun memperingatkan bahwa hal ini hanya akan mendukung Ukraina untuk beberapa minggu.
Itu adalah gelombang pertama pendanaan AS sejak awal tahun 2024.
Sementara itu, AS telah mendesak Ukraina untuk memperluas mobilisasinya kepada para pemuda guna mengisi barisan brigade garis depan yang sudah sangat terkuras.
Pasukan Ukraina kehilangan benteng utama Donbas di Avdiivka bulan lalu, mundur secara kacau sebelum pasukan Rusia maju, dan sejak itu telah memakan banyak korban dalam pertempuran terbuka.
Pertempuran tersebut telah mendorong para analis militer Prancis untuk menyimpulkan bahwa Kyiv tidak mungkin menang di medan perang, menurut laporan rahasia yang bocor ke outlet Marianne awal bulan ini.
Austin, pada Selasa waktu Amerika, mengatakan kelangsungan hidup Ukraina dapat dipertaruhkan kecuali negara-negara Barat mengirimkan lebih banyak bantuan militer.
Komentarnya itu disampaikan ketika dia berada di Jerman untuk menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein.
“Saat ini, kelangsungan hidup Ukraina berada dalam bahaya dan keamanan Amerika dalam bahaya,” kata Austin pada konferensi pers setelah pertemuan tersebut, sebagaimana dilansir Russia Today, Rabu (20/3/2024).
"Menjaga agar senjata, peralatan dan amunisi tetap mengalir adalah masalah kelangsungan hidup dan kedaulatan Ukraina dan masalah kehormatan dan keamanan bagi Amerika," paparnya.
Dia tidak mengatakan bagaimana AS bermaksud mendukung Ukraina tanpa dana tambahan. Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan memberikan bantuan lebih dari USD60 miliar kepada Kyiv masih tertahan di Dewan Perwakilan Rakyat AS karena ditentang Partai Republik.
“Tidak adanya tindakan AS telah mengakibatkan Ukraina kehilangan kekuatan di medan perang," kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre.
Presiden AS Joe Biden, seorang politisi Partai Demokrat, telah berusaha menekan Ketua DPR dari Partai Republik Mike Johnson untuk menyetujui pendanaan Ukraina selama berbulan-bulan, namun sejauh ini tidak membuahkan hasil.
Setelah pertemuan Ramstein, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengumumkan paket senjata dan amunisi untuk Kyiv senilai €500 juta (USD543 juta).
Washington telah menghabiskan hampir seluruh dana yang disetujui Kongres untuk Kyiv. Pentagon telah meminta Kongres setidaknya USD6,5 miliar untuk mengisi kembali persediaannya yang sudah habis.
Pada Jumat lalu, Gedung Putih mengumumkan bahwa mereka berhasil mengumpulkan paket amunisi senilai USD300 juta dari berbagai “penghematan” di Pentagon, namun memperingatkan bahwa hal ini hanya akan mendukung Ukraina untuk beberapa minggu.
Itu adalah gelombang pertama pendanaan AS sejak awal tahun 2024.
Sementara itu, AS telah mendesak Ukraina untuk memperluas mobilisasinya kepada para pemuda guna mengisi barisan brigade garis depan yang sudah sangat terkuras.
Pasukan Ukraina kehilangan benteng utama Donbas di Avdiivka bulan lalu, mundur secara kacau sebelum pasukan Rusia maju, dan sejak itu telah memakan banyak korban dalam pertempuran terbuka.
Pertempuran tersebut telah mendorong para analis militer Prancis untuk menyimpulkan bahwa Kyiv tidak mungkin menang di medan perang, menurut laporan rahasia yang bocor ke outlet Marianne awal bulan ini.
(mas)
tulis komentar anda