Bagaimana Strategi Perang Israel yang Picik Mengakibatkan Kerugian Politik dan Militer yang Besar?

Senin, 18 Maret 2024 - 18:40 WIB
Tentara Israel menerapkan strategi perang yang picik dan mengakibat kekalahan baik secara militer dan politik. Foto/Reuters
GAZA - Tentara Israel dikenal menerapkan strategi militer yang picik dalam perang melawan Hamas. Tapi, strategi tersebut justru mengakibatkan kekalahan baik dalam hal militer dan politik.

Ulrich Brueckner, seorang profesor Studi Eropa di Universitas Stanford, mengkritik strategi perang Israel sebagai strategi yang “berpandangan pendek”. Dia mengatakan tentara Israel mengabaikan konsekuensi kemanusiaan yang berkepanjangan atau menetapkan rencana pascaperang yang jelas.

"Akibatnya, perang tersebut dapat menyebabkan kerugian politik bagi Israel yang akan bertahan lebih lama dibandingkan potensi kemenangan apa pun yang dapat diklaimnya," kata Brueckner kepada Al Jazeera.



Brueckner menambahkan bahwa baik AS maupun Eropa kemungkinan tidak akan mampu memberikan banyak pengaruh terhadap Netanyahu, yang berjuang untuk “kelangsungan hidup politik”. Meskipun AS secara teoritis memiliki pengaruh yang lebih besar, katanya, Presiden Biden terjebak di antara “pendukung kuat Palestina dan kelompok pelobi Yahudi yang sangat kuat selama tahun pemilu”.

Salah satu strategi picik tentara Israel yang terbaru adalah memerintahkan penduduk di lingkungan Remal, tempat Rumah Sakit al-Shifa berada, untuk mengevakuasi daerah tersebut.

Juru bicara militer Israel Avichay Adraee menginstruksikan mereka untuk pergi ke “zona kemanusiaan” al-Mawasi, sebuah wilayah yang sangat padat penduduknya dan berfungsi sebagai salah satu dari sedikit wilayah aman di Gaza.

“Himbauan kepada seluruh yang hadir dan mengungsi di lingkungan Al-Rimal dan di Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitarnya: Demi menjaga keamanan, kalian harus segera mengevakuasi daerah tersebut ke arah barat kemudian melintasi Al-Rashid (Al- Bahr) Jalan ke arah selatan hingga kawasan kemanusiaan di Al-Mawasi,” ujarnya dalam postingan di X.

Sebelumnya, The Times of Israel melaporkan pasukan Israel telah mengepung Rumah Sakit al-Shifa pada Senin dini hari. Setidaknya 80 orang telah ditangkap.



"Militer mengatakan baku tembak terjadi di dalam fasilitas tersebut, dan beberapa anggota Hamas tewas dan terluka. Seorang tentara Israel terluka ringan,” katanya.

Sementara itu, Hamas telah mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan gencar Israel terhadap Rumah Sakit al-Shifa.

“Kejahatan pendudukan [Israel] tidak akan menciptakan gambaran kemenangan apapun bagi Netanyahu dan tentara Nazi-nya,” kata pernyataan itu. “Kejahatan pendudukan menunjukkan kebingungan dan hilangnya harapan untuk mencapai prestasi militer.”

Dalam pernyataan bersama, faksi-faksi Palestina mengatakan bahwa penargetan rumah sakit “adalah kelanjutan dari perang pemusnahan yang dilancarkan oleh pendudukan terhadap rakyat Palestina dan merupakan pelanggaran mencolok terhadap semua konvensi dan hukum internasional”.
(ahm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More