7 Keunikan Pemilu Parlemen India yang Terbesar dan Termahal di Dunia

Minggu, 17 Maret 2024 - 18:18 WIB
Foto/Reuters

Pemilu ini diperkirakan akan menjadi pemilu termahal di dunia. Pengeluaran yang dilakukan oleh partai politik dan kandidat untuk merayu pemilih kemungkinan akan menelan biaya lebih dari 1,2 triliun rupee (USD14,4 miliar), kata Rao, yang organisasinya secara rutin memperkirakan pengeluaran pemilu di negara tersebut.

Jumlah tersebut akan dua kali lipat dari jumlah yang dibelanjakan pada pemilu India tahun 2019 – yaitu 600 miliar rupee (USD7,2 miliar). Total pengeluaran untuk pemilihan presiden dan kongres AS pada tahun 2020 juga mencapai USD14,4 miliar.

Sebagian besar belanja pemilu India tidak diungkapkan kepada publik. Kandidat menghabiskan banyak uang untuk merayu pemilih. Mesin pengawasan pemilu lemah dalam mendeteksi transaksi tunai, kata Gopalaswami, mengacu pada upaya para kandidat untuk menyuap pemilih secara langsung dengan uang atau bujukan lainnya, mulai dari alkohol hingga pakaian.

4. TPS di Ketinggian 15.256 kaki



Foto/Reuters

Menyelenggarakan pemilu di negara dengan wilayah terbesar ketujuh di dunia adalah tugas yang rumit.

Pada tahun 2019, petugas pemilu melakukan perjalanan sejauh 300 mil (482 km) selama empat hari melintasi jalan pegunungan yang berkelok-kelok dan lembah sungai untuk mendirikan tempat pemungutan suara bagi seorang pemilih di negara bagian Arunachal Pradesh di timur laut, yang berbatasan dengan Tiongkok. Beijing mengklaim sebagian wilayah negara bagian tersebut, dan memastikan pemilu diadakan di sana merupakan hal yang penting bagi New Delhi untuk menunjukkan kedaulatannya atas wilayah tersebut.

Petugas pemilu juga mendirikan tempat pemungutan suara pada ketinggian 15.256 kaki (4.650 meter) di sebuah desa di negara bagian Himachal Pradesh di utara, menjadikannya tempat pemungutan suara tertinggi di dunia. Jauh di lepas pantai timur negara itu, di Kepulauan Andaman dan Nikobar yang terpencil, para pekerja melakukan perjalanan melalui rawa bakau yang dipenuhi buaya dan hutan lebat untuk mencapai tempat pemungutan suara.

Di distrik Malkangiri di Odisha, tempat para pejuang Maois sayap kiri hadir, petugas pemungutan suara berjalan sejauh 15 km (9 mil) melalui hutan dan bukit untuk melindungi mesin pemungutan suara elektronik dari pemberontak setelah memberikan suara. Badan-badan intelijen telah memperingatkan mereka bahwa penggunaan mobil dapat menjadikan mereka sasaran yang lebih mudah.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More