6 Dilema Intervensi Asing di Haiti

Minggu, 17 Maret 2024 - 20:20 WIB
Pendudukan tersebut berlangsung dari tahun 1915 hingga 1934 dan dilakukan atas nama pemulihan stabilitas politik setelah pembunuhan Presiden Vilbrun Guillaume Sam.

Namun selama berada di Haiti, pasukan AS mengawasi pelanggaran hak asasi manusia yang meluas dan penerapan “corvée”, sebuah sistem kerja paksa yang terkadang disamakan dengan perbudakan.

“Perbudakan itu terjadi – meski hanya sementara,” kata pemimpin hak-hak sipil AS James Weldon Johnson, yang menulis untuk majalah The Nation pada tahun 1920.

“Siang atau malam, dari keluarga mereka, dari pertanian kecil mereka atau ketika berjalan dengan susah payah di jalan-jalan pedesaan, warga Haiti ditangkap dan dipaksa bekerja keras selama berbulan-bulan di pelosok negara.”

Tentara AS bahkan menarik sejumlah besar dana dari Bank Nasional Haiti dan membawanya ke New York.

“Ini adalah pendudukan kolonial langsung yang dimulai di bawah Presiden AS Woodrow Wilson dan berlangsung selama lima pemerintahan, baik dari Partai Republik maupun Demokrat,” kata Katz tentang periode tersebut. “Pendudukan selanjutnya dilakukan dengan berbagai tingkat langsung dan tidak langsung.”

4. Haiti Tidak Pernah Lepas Dukungan Asing



Foto/Reuters

Misalnya, AS akan kembali melakukan intervensi dalam politik Haiti selama Perang Dingin, karena AS mendukung pemerintah yang bersahabat dengan kepentingannya atas nama anti-Komunisme.

Memposisikan dirinya sebagai pemimpin anti-Komunis setelah terpilih pada tahun 1957, Presiden Haiti Francois “Papa Doc” Duvalier secara aktif mencari dukungan AS, bahkan ketika ia memimpin kampanye brutal kekerasan negara terhadap rakyatnya sendiri.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More