Taiwan Akui Kehadiran Pasukan Khusus AS untuk Tujuan Ini

Sabtu, 16 Maret 2024 - 11:30 WIB
Tank CM-11 Brave Tiger menembak saat latihan militer Han Kuang, yang menyimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) ke pulau itu, di Pingtung, Taiwan, 30 Mei 2019. Foto/REUTERS/Tyrone Siu
TAIPEI - Personil pasukan khusus Amerika Serikat (AS) ditempatkan di beberapa pulau terpencil Taiwan untuk melatih angkatan bersenjatanya.

Konfirmasi itu diungkap kepala otoritas pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng kepada pers pada Kamis (14/3/2024).

Pejabat tersebut diminta mengkonfirmasi laporan media tentang kehadiran permanen tentara AS di Taiwan di sela-sela sidang legislatif, tulis situs berita Focus Taiwan pada Kamis.

Chiu menyatakan anggota militer AS sedang melatih pasukan Taiwan, membantu mereka mengidentifikasi kelemahan dan titik buta.

Pekan lalu, situs berita militer AS Laporan Pasukan Operasi Khusus (SOFREP) menulis “Baret Hijau” Amerika direncanakan akan dikerahkan ke Taiwan untuk bertindak sebagai pengamat pelatihan permanen dan mempersiapkan unit khusus di pulau itu.



“Hal ini menunjukkan perubahan dari praktik masa lalu yang sering melakukan kunjungan tidak permanen oleh personel AS ke fasilitas pelatihan Taiwan,” ungkap laporan itu.

Pasukan permanen AS, menurut artikel tersebut, akan ditempatkan di Kepulauan Kinmen, hanya 10 kilometer dari daratan China.



Beijing memandang pulau yang memiliki pemerintahan mandiri ini sebagai bagian dari wilayah kedaulatan China, dan telah berulang kali memperingatkan pulau tersebut agar tidak mendeklarasikan kemerdekaan secara resmi.

Meskipun Taiwan telah memerintah sendiri sejak tahun 1949, sebagian besar komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, tidak secara resmi mengakui Taiwan sebagai negara berdaulat.

Meskipun AS tidak secara resmi mendukung kemerdekaan Taiwan, namun AS tetap menjaga hubungan keamanan dengan pulau tersebut.

Berdasarkan ‘Taiwan Enhanced Resilience Act 2022’, untuk “mencegah agresi Republik Rakyat China (RRC) terhadap Taiwan”, AS diberi wewenang membelanjakan hingga USD2 miliar per tahun dalam bentuk hibah militer guna meningkatkan keamanan pulau tersebut hingga tahun 2027.

China daratan mengecam peningkatan rotasi personel militer AS ke pulau tersebut. AS selalu memprioritaskan kepentingannya sendiri, dan Taiwan hanyalah “pion” yang mereka gunakan untuk melawan China daratan, menurut juru bicara Beijing Chen Binhua pada Rabu.

Dia mengklaim, ‘Dengan bersekutu erat dengan AS untuk melaksanakan apa yang disebut program pelatihan militer, kepemimpinan politik Taiwan secara bertahap “mendorong rakyat Taiwan ke dalam krisis.”

“Setiap upaya mencapai ‘kemerdekaan’ melalui cara militer atau mengandalkan kekuatan eksternal untuk ‘kemerdekaan’ hanya akan membawa bahaya dan pada akhirnya mengakibatkan kehancuran diri Taiwan,” ujar dia memperingatkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More