Daftar Negara-negara Asia yang Sedang Konflik di Darat dan Lautan

Senin, 11 Maret 2024 - 15:45 WIB
Secara teknis masih dalam keadaan perang sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953, kedua negara ini telah mengalami periode ketegangan dan distensi.

Isu-isu seperti program nuklir Korea Utara dan hubungan antara kedua negara seringkali menjadi sumber konflik.

Korea Utara juga murka jika Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan perang bersama. Korut menganggap latihan itu sebagai persiapan untuk menginvasi Pyongyang.

5. Konflik Laut China Selatan



Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei, serta Taiwan, memiliki klaim teritorial di Laut China Selatan, yang juga diklaim oleh China.

Konflik ini telah menimbulkan ketegangan regional dan internasional. Amerika Serikat juga ikut campur dalam konflik tersebut.

6. Konflik China dan Taiwan



Konflik antara China dan Taiwan memiliki akar sejarah yang panjang dan kompleks. Pada tahun 1949, setelah berlangsungnya Perang Saudara China, Partai Komunis China di bawah kepemimpinan Mao Zedong berhasil mengalahkan penguasa Nasionalis Kuomintang, yang dipimpin Chiang Kai-shek.

Akibatnya, pemerintahan Kuomintang melarikan diri ke pulau Taiwan dan mendirikan Republik China di sana.

Sejak saat itu, China dan Taiwan mengalami perpecahan politik yang menyebabkan timbulnya konflik.

China menganggap Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya yang harus kembali diintegrasikan ke dalam Republik Rakyat China. Namun Taiwan berpegang pada klaim kedaulatannya sebagai negara merdeka dengan identitas nasional tersendiri.

Amerika Serikat memiliki peran penting dalam konflik China dan Taiwan. Meskipun AS secara resmi tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, AS merupakan pendukung sekaligus pemasok senjata utama Taiwan. AS mendukung kebijakan “satu China” dengan Beijing sebagai pemerintah yang sah, tetapi menjalin hubungan perdagangan dan militer dengan Taipei

Konflik-konflik di Asia ini memberikan kita pelajaran berharga tentang kompleksitas hubungan antar negara dan antar kelompok di dalam satu negara.

Mereka mengingatkan kita bahwa perdamaian dan stabilitas tidak datang dengan mudah, dan memerlukan usaha yang gigih dan komitmen untuk dialog, negosiasi, dan pemahaman bersama.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More