Hari Ini Genap 10 Tahun MH370 Lenyap Misterius Tanpa Jejak Bersama 239 Orang
Jum'at, 08 Maret 2024 - 07:45 WIB
Salah satu alasan mengapa pencarian ekstensif gagal menemukan petunjuk adalah karena tidak ada yang tahu persis di mana mencarinya.
Samudra Hindia adalah samudra terluas ketiga di dunia, dan pencarian dilakukan di wilayah yang sulit, di mana para pencari menghadapi cuaca buruk dan kedalaman rata-rata sekitar 4 kilometer (2,5 mil).
Bukan hal yang lazim jika pesawat menghilang di laut dalam, namun jika hilang, sisa-sisa pesawat akan sangat sulit ditemukan. Selama 50 tahun terakhir, puluhan pesawat telah hilang, menurut Aviation Safety Network.
Pemerintah Malaysia secara konsisten mengatakan mereka hanya akan melanjutkan perburuan jika ada bukti baru yang dapat dipercaya.
Saat ini mereka sedang mempertimbangkan proposal Ocean Infinity untuk pencarian baru dengan teknologi baru, meskipun tidak jelas apakah perusahaan tersebut memiliki bukti baru mengenai lokasi pesawat tersebut.
Banyak keluarga yang kehilangan orang dalam penghilangan tersebut tetap teguh dalam pencarian jawaban. Mereka berargumentasi bahwa misteri ini harus dipecahkan, tidak hanya untuk pengakhiran atau penutupan pribadi tetapi juga untuk mencegah bencana di masa depan.
Bencana ini juga membantu meningkatkan keselamatan penerbangan. Mulai tahun 2025, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional akan mewajibkan jet membawa perangkat yang akan menyiarkan posisi mereka setiap menit jika menghadapi masalah, sehingga pihak berwenang dapat menemukan lokasi pesawat jika terjadi bencana.
Perangkat akan terpicu secara otomatis dan tidak dapat dimatikan secara manual. Namun aturan ini hanya berlaku untuk jet baru-–bukan ribuan pesawat lama yang masih beroperasi.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Samudra Hindia adalah samudra terluas ketiga di dunia, dan pencarian dilakukan di wilayah yang sulit, di mana para pencari menghadapi cuaca buruk dan kedalaman rata-rata sekitar 4 kilometer (2,5 mil).
Bukan hal yang lazim jika pesawat menghilang di laut dalam, namun jika hilang, sisa-sisa pesawat akan sangat sulit ditemukan. Selama 50 tahun terakhir, puluhan pesawat telah hilang, menurut Aviation Safety Network.
5. Lalu Apa Selanjutnya?
Pemerintah Malaysia secara konsisten mengatakan mereka hanya akan melanjutkan perburuan jika ada bukti baru yang dapat dipercaya.
Saat ini mereka sedang mempertimbangkan proposal Ocean Infinity untuk pencarian baru dengan teknologi baru, meskipun tidak jelas apakah perusahaan tersebut memiliki bukti baru mengenai lokasi pesawat tersebut.
Banyak keluarga yang kehilangan orang dalam penghilangan tersebut tetap teguh dalam pencarian jawaban. Mereka berargumentasi bahwa misteri ini harus dipecahkan, tidak hanya untuk pengakhiran atau penutupan pribadi tetapi juga untuk mencegah bencana di masa depan.
Bencana ini juga membantu meningkatkan keselamatan penerbangan. Mulai tahun 2025, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional akan mewajibkan jet membawa perangkat yang akan menyiarkan posisi mereka setiap menit jika menghadapi masalah, sehingga pihak berwenang dapat menemukan lokasi pesawat jika terjadi bencana.
Perangkat akan terpicu secara otomatis dan tidak dapat dimatikan secara manual. Namun aturan ini hanya berlaku untuk jet baru-–bukan ribuan pesawat lama yang masih beroperasi.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(mas)
tulis komentar anda