Hari Ini Genap 10 Tahun MH370 Lenyap Misterius Tanpa Jejak Bersama 239 Orang
Jum'at, 08 Maret 2024 - 07:45 WIB
Pesawat Boeing 777 itu menghilang dari radar kendali udara 39 menit setelah meninggalkan Kuala Lumpur dalam perjalanan ke Beijing pada 8 Maret 2014.
Pilot mengirimkan panggilan radio terakhir ke Kuala Lumpur sebelum meninggalkan Malaysia—“Good Night Malaysian Three Seven Zero” – tetapi gagal untuk menghubungi pengontrol lalu lintas udara di Kota Ho Chi Minh ketika pesawat melintasi wilayah udara Vietnam.
Beberapa menit kemudian, transponder pesawat—sistem komunikasi yang mengirimkan lokasi pesawat ke pengatur lalu lintas udara—dimatikan.
Radar militer melihat pesawat tersebut berbalik untuk melakukan perjalanan di atas Laut Andaman sebelum menghilang, dan data satelit menunjukkan bahwa pesawat tersebut terus terbang selama berjam-jam, mungkin hingga kehabisan bahan bakar. Pesawat tersebut diyakini jatuh di kawasan terpencil di selatan Samudra Hindia.
Teori tentang apa yang terjadi di pesawat berkisar dari pembajakan, hilangnya oksigen di kabin, hingga pemadaman listrik.
Namun tidak ada panggilan darurat, tidak ada permintaan uang tebusan, tidak ada cuaca buruk atau bukti kegagalan teknis.
Penyelidik keselamatan Malaysia "membersihkan" semua penumpang di pesawat tersebut dalam laporan tahun 2018, namun tidak mengesampingkan adanya “campur tangan yang melanggar hukum".
Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa seseorang dengan sengaja memutuskan komunikasi dengan darat dan mengalihkan perhatian pesawat.
Pesawat tersebut membawa 227 penumpang, termasuk lima anak kecil, serta 12 awak. Sebagian besar penumpang berasal dari China, namun ada pula yang berasal dari negara lain, antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Prancis, dan Rusia.
Pilot mengirimkan panggilan radio terakhir ke Kuala Lumpur sebelum meninggalkan Malaysia—“Good Night Malaysian Three Seven Zero” – tetapi gagal untuk menghubungi pengontrol lalu lintas udara di Kota Ho Chi Minh ketika pesawat melintasi wilayah udara Vietnam.
Beberapa menit kemudian, transponder pesawat—sistem komunikasi yang mengirimkan lokasi pesawat ke pengatur lalu lintas udara—dimatikan.
Radar militer melihat pesawat tersebut berbalik untuk melakukan perjalanan di atas Laut Andaman sebelum menghilang, dan data satelit menunjukkan bahwa pesawat tersebut terus terbang selama berjam-jam, mungkin hingga kehabisan bahan bakar. Pesawat tersebut diyakini jatuh di kawasan terpencil di selatan Samudra Hindia.
Teori tentang apa yang terjadi di pesawat berkisar dari pembajakan, hilangnya oksigen di kabin, hingga pemadaman listrik.
Namun tidak ada panggilan darurat, tidak ada permintaan uang tebusan, tidak ada cuaca buruk atau bukti kegagalan teknis.
Penyelidik keselamatan Malaysia "membersihkan" semua penumpang di pesawat tersebut dalam laporan tahun 2018, namun tidak mengesampingkan adanya “campur tangan yang melanggar hukum".
Pemerintah Malaysia mengatakan bahwa seseorang dengan sengaja memutuskan komunikasi dengan darat dan mengalihkan perhatian pesawat.
2. Siapa yang Ada di Pesawat?
Pesawat tersebut membawa 227 penumpang, termasuk lima anak kecil, serta 12 awak. Sebagian besar penumpang berasal dari China, namun ada pula yang berasal dari negara lain, antara lain Amerika Serikat, Indonesia, Prancis, dan Rusia.
tulis komentar anda