5 Kelemahan Liga Desa yang Dijagokan Israel untuk Menggantikan Hamas di Gaza

Kamis, 07 Maret 2024 - 18:18 WIB
Namun, rencana ini menjadi bumerang ketika kandidat pro-PLO meraih kemenangan besar di seluruh kota di Tepi Barat. Alih-alih mendapatkan kelas politik Palestina yang patuh dan siap melakukan perintahnya dan menerima pendudukannya, Israel malah memberikan legitimasi kepada musuh yang pada saat itu tidak mereka akui.

Oleh karena itu, hal ini mendorong pembentukan Liga Desa yang tidak melalui proses pemilihan, yang awalnya ditampilkan sebagai “entitas non-politik”, yang berkaitan dengan urusan pertanian dan mewakili warga Palestina yang tinggal di daerah pedesaan yang tidak dilayani oleh dewan kota yang kini didominasi oleh pejabat terpilih yang pro-PLO.



2. Liga Desa Adalah Warisan Kuno saat Yordania Pernah Menguasai Tepi Barat



Foto/Reuters

Kenyataannya, Israel membentuk mereka sebagai alternatif terhadap PLO dan para pendukungnya, dan kemudian memenjarakan atau memberhentikan walikota pro-PLO yang terpilih pada tahun 1976. Ketua Liga Desa adalah Mustafa Dudeen, seorang tokoh lokal, yang sebelumnya adalah menteri kabinet Yordania.

Yordania telah memerintah Tepi Barat sebelum pendudukan Israel pada tahun 1967 dan Israel berharap dapat menemukan kolaborator di antara para pemimpin tradisional yang pro-Yordania.

3. Liga Desa Tidak Populer



Foto/Reuters

Ketika Israel secara militer mengalahkan PLO di Lebanon pada pertengahan tahun 1982, Liga Desa mulai diberitakan di media pada saat itu sebagai alternatif serius bagi Israel untuk melakukan bisnis. Namun, meski berusaha mengambil hati masyarakat pedesaan Palestina dengan membagikan uang, Liga Desa gagal total.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More