Deretan Kota Pesisir yang Paling Cepat Tenggelam, Jakarta Peringkat Berapa?

Minggu, 03 Maret 2024 - 19:19 WIB
4. Yangon, Myanmar 31 mm/tahun

5. Jakarta, Indonesia mm/tahun

6. Ahmedabad, India 23 mm/tahun

7. Istanbul, Turki 19 mm/tahun

8. Houston, AS 17 mm/tahun

9. Lagos, Nigeria 17 mm/tahun

10. Manila, Filipina 17 mm/tahun

Kota Ho Chi Minh (populasi 9 juta jiwa) di Vietnam juga menghadapi tingkat RLLS yang serupa dengan Tianjin meskipun kecepatan mediannya jauh lebih tinggi yaitu 16 mm/tahun.

Chittagong, Bangladesh, Yangon, Myanmar, dan Jakarta, Indonesia, merupakan lima kota pesisir yang paling cepat mengalami penurunan permukaan tanah berdasarkan penurunan permukaan tanah. Mereka semua menghadapi faktor-faktor yang berkontribusi serupa seperti yang dicatat oleh penulis makalah di bawah ini:

Banyak dari kota-kota pesisir yang mengalami penurunan permukaan tanah dengan cepat kini menjadi kota-kota besar yang berkembang pesat, dimana faktor-faktor antropogenik, seperti tingginya kebutuhan akan pengambilan air tanah dan pembebanan dari struktur bangunan yang padat, berkontribusi terhadap penurunan permukaan tanah setempat.

Faktanya, Indonesia mempunyai rencana ambisius untuk merelokasi ibu kotanya yang tenggelam, Jakarta, ke pulau lain, sebuah langkah yang dapat merugikan pemerintah Indonesia lebih dari USD120 miliar. Hal ini terjadi setelah sepertiga wilayah Jakarta diperkirakan akan tenggelam pada tahun 2050. Selain sering terjadi banjir, Jakarta juga sangat rawan terhadap gempa bumi.



Mengapa Mengukur Penurunan Tanah Lokal?

Para peneliti dalam laporan ini berargumentasi bahwa penurunan permukaan tanah setempat sering kali diremehkan dalam penilaian kenaikan permukaan air laut dan hal ini penting bagi pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir.

Data yang mereka kumpulkan—kecepatan puncak versus kecepatan median—juga memungkinkan mereka mengidentifikasi wilayah dan lingkungan tertentu di kota-kota yang mengalami penurunan muka tanah dengan cepat sehingga menghadapi paparan lebih besar terhadap bahaya pesisir.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More