Singapura Sebut Respons Israel Terhadap Serangan Hamas Sudah Lewati Batas, tapi....
Jum'at, 01 Maret 2024 - 10:28 WIB
Pernyataan itu mengulangi apa yang sebelumnya dia nyatakan dalam pidato Parlemen.
Dalam pidato terakhirnya di Parlemen pada bulan November tentang konflik tersebut, Balakrishnan menyatakan bahwa Israel harus menerima negara Palestina, sama seperti orang Palestina harus menerima hak keberadaan Israel.
Namun pada hari Kamis, menteri tersebut mengatakan: “Sayangnya, respons militer Israel sudah melewati batas."
“Situasi bencana di Gaza memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera untuk meringankan penderitaan yang tak tertahankan dari para korban sipil dan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk segera menjangkau mereka," katanya.
Singapura, lanjut dia, telah menegaskan posisinya, termasuk di PBB yang memilih dua resolusi Majelis Umum PBB mengenai perlindungan warga sipil dan menegakkan kewajiban hukum dan kemanusiaan.
Menanggapi seruan kepada Singapura untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas tindakannya, Balakrishnan mengatakan ini bukanlah cara yang tepat.
“Kami mengelola hubungan internasional dengan tetap terlibat dalam komunitas internasional dan menjaga hubungan dengan sebanyak mungkin negara,” kata Balakrishnan, seraya menambahkan bahwa hal ini merupakan kepentingan nasional Singapura sebagai negara kecil.
Menurutnya, memutuskan hubungan dengan negara yang tindakannya tidak disetujui Singapura tidak akan bersifat “konstruktif” dan juga tidak akan mengubah situasi di lapangan.
"Juga...hal ini tidak akan memengaruhi Israel untuk tiba-tiba mengubah kebijakannya atau akan segera mengurangi penderitaan rakyat Palestina," ujarnya.
Dia mencatat bahwa tidak satu pun dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, atau negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania, yang memutuskan hubungan dengan Israel.
Dalam pidato terakhirnya di Parlemen pada bulan November tentang konflik tersebut, Balakrishnan menyatakan bahwa Israel harus menerima negara Palestina, sama seperti orang Palestina harus menerima hak keberadaan Israel.
Namun pada hari Kamis, menteri tersebut mengatakan: “Sayangnya, respons militer Israel sudah melewati batas."
“Situasi bencana di Gaza memerlukan gencatan senjata kemanusiaan segera untuk meringankan penderitaan yang tak tertahankan dari para korban sipil dan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk segera menjangkau mereka," katanya.
Singapura, lanjut dia, telah menegaskan posisinya, termasuk di PBB yang memilih dua resolusi Majelis Umum PBB mengenai perlindungan warga sipil dan menegakkan kewajiban hukum dan kemanusiaan.
Menanggapi seruan kepada Singapura untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas tindakannya, Balakrishnan mengatakan ini bukanlah cara yang tepat.
“Kami mengelola hubungan internasional dengan tetap terlibat dalam komunitas internasional dan menjaga hubungan dengan sebanyak mungkin negara,” kata Balakrishnan, seraya menambahkan bahwa hal ini merupakan kepentingan nasional Singapura sebagai negara kecil.
Menurutnya, memutuskan hubungan dengan negara yang tindakannya tidak disetujui Singapura tidak akan bersifat “konstruktif” dan juga tidak akan mengubah situasi di lapangan.
"Juga...hal ini tidak akan memengaruhi Israel untuk tiba-tiba mengubah kebijakannya atau akan segera mengurangi penderitaan rakyat Palestina," ujarnya.
Dia mencatat bahwa tidak satu pun dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, atau negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania, yang memutuskan hubungan dengan Israel.
tulis komentar anda