5 Fakta tentang Perang Suku di Papua Nugini, Puluhan Korban Jiwa Berjatuhan
Selasa, 20 Februari 2024 - 16:17 WIB
Namun, pihak berwenang menyebut angka tersebut berpotensi terus bertambah dalam beberapa waktu ke depan.
Kantor berita AFP bahkan sempat mengatakan bahwa polisi setempat telah menerima video dan foto-foto mengerikan dari lokasi kejadian.
Beberapa di antaranya memperlihatkan mayat-mayat yang berlumuran darah dan tergeletak di pinggir jalan serta ada juga yang ditumpuk di belakang truk bak terbuka.
The Post Courier menyebutkan konflik yang terjadi melibatkan suku Ambulin dan Sikin. Tak hanya itu, masing-masing dari mereka juga turut mengerahkan sekutu atau kelompok bayaran tersendiri.
Lebih jauh, sebagian besar korban yang ditemukan berasal dari Suku Sikin dan Kalkin. Melihat ke belakang, keduanya ternyata sudah terlibat perseteruan lama dengan suku Ambulin.
James Marape selaku Perdana Menteri Papua Nugini menyampaikan keprihatinan besar terhadap insiden kekerasan di Enga.
Ia pun mendesak suku-suku di dataran tinggi agar mencari cara lain untuk menyelesaikan perselisihan masyarakat daripada saling membunuh.
Lebih jauh, pihak kepolisian pasukan pertahanan sebenarnya sudah berada di lapangan. Namun, mereka ragu bertindak karena khawatir akan keselamatannya lantaran suku-suku tersebut menggunakan senjata ilegal berkekuatan tinggi.
Kantor berita AFP bahkan sempat mengatakan bahwa polisi setempat telah menerima video dan foto-foto mengerikan dari lokasi kejadian.
Beberapa di antaranya memperlihatkan mayat-mayat yang berlumuran darah dan tergeletak di pinggir jalan serta ada juga yang ditumpuk di belakang truk bak terbuka.
3. Pihak yang Bertikai
The Post Courier menyebutkan konflik yang terjadi melibatkan suku Ambulin dan Sikin. Tak hanya itu, masing-masing dari mereka juga turut mengerahkan sekutu atau kelompok bayaran tersendiri.
Lebih jauh, sebagian besar korban yang ditemukan berasal dari Suku Sikin dan Kalkin. Melihat ke belakang, keduanya ternyata sudah terlibat perseteruan lama dengan suku Ambulin.
4. Reaksi Pemerintah
James Marape selaku Perdana Menteri Papua Nugini menyampaikan keprihatinan besar terhadap insiden kekerasan di Enga.
Ia pun mendesak suku-suku di dataran tinggi agar mencari cara lain untuk menyelesaikan perselisihan masyarakat daripada saling membunuh.
Lebih jauh, pihak kepolisian pasukan pertahanan sebenarnya sudah berada di lapangan. Namun, mereka ragu bertindak karena khawatir akan keselamatannya lantaran suku-suku tersebut menggunakan senjata ilegal berkekuatan tinggi.
tulis komentar anda