5 Pernyataan Monumental Alexei Navalny, Musuh Berbuyutan Presiden Putin yang Tewas di Penjara
Sabtu, 17 Februari 2024 - 21:21 WIB
Foto/Reuters
“Suatu ketika penulis besar Rusia Leo Tolstoy menggambarkan struktur kekuasaan di Rusia: 'para penjahat yang merampok rakyatnya sendiri berkumpul, merekrut tentara dan hakim untuk menjaga pesta seks mereka, dan sekarang mereka mengadakan pesta'. Ungkapan brilian ini tepat sekali. menggambarkan apa yang terjadi di negara kita."
Pada tahun 2023, ia menegur elit Rusia atas sikap mereka yang suka berkompromi, dan mengungkapkan kebencian terhadap mereka yang menurutnya menyia-nyiakan kesempatan bersejarah untuk melakukan reformasi setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Ia membedah sejarah Rusia pasca-Soviet, termasuk warisan tokoh-tokoh paling berkuasa di tahun 1990-an yang dikenal sebagai reformis yang berupaya meletakkan dasar-dasar kapitalisme dan kaum oligarki yang meraih kekayaan luar biasa.
“Saya tidak dapat menahan diri untuk tidak membenci orang-orang yang menjual, membuat marah, dan menyia-nyiakan peluang sejarah yang dimiliki negara kita pada awal tahun sembilan puluhan,” kata Navalny.
Foto/Reuters
“Kenapa aku harus takut?” katanya pada tahun 2011 ketika ditanya tentang bahaya menantang Kremlin.
Ketika ditanya oleh Reuters tentang ambisinya, dia meringis namun menjawab: "Saya ingin menjadi presiden, tetapi tidak ada pemilu di Rusia."
“Suatu ketika penulis besar Rusia Leo Tolstoy menggambarkan struktur kekuasaan di Rusia: 'para penjahat yang merampok rakyatnya sendiri berkumpul, merekrut tentara dan hakim untuk menjaga pesta seks mereka, dan sekarang mereka mengadakan pesta'. Ungkapan brilian ini tepat sekali. menggambarkan apa yang terjadi di negara kita."
Pada tahun 2023, ia menegur elit Rusia atas sikap mereka yang suka berkompromi, dan mengungkapkan kebencian terhadap mereka yang menurutnya menyia-nyiakan kesempatan bersejarah untuk melakukan reformasi setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.
Ia membedah sejarah Rusia pasca-Soviet, termasuk warisan tokoh-tokoh paling berkuasa di tahun 1990-an yang dikenal sebagai reformis yang berupaya meletakkan dasar-dasar kapitalisme dan kaum oligarki yang meraih kekayaan luar biasa.
“Saya tidak dapat menahan diri untuk tidak membenci orang-orang yang menjual, membuat marah, dan menyia-nyiakan peluang sejarah yang dimiliki negara kita pada awal tahun sembilan puluhan,” kata Navalny.
4. Ketakutan dan Ambisi
Foto/Reuters
“Kenapa aku harus takut?” katanya pada tahun 2011 ketika ditanya tentang bahaya menantang Kremlin.
Ketika ditanya oleh Reuters tentang ambisinya, dia meringis namun menjawab: "Saya ingin menjadi presiden, tetapi tidak ada pemilu di Rusia."
5. Kematian
tulis komentar anda