Putin: Barat Ceroboh karena Serukan Kekalahan Rusia Pemilik Nuklir Terbesar di Dunia
loading...
A
A
A
SOCHI - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara-negara Barat menunjukkan kecerobohannya dengan menyerukan kekalahan strategis pada Moskow yang memiliki senjata nuklir terbesar di dunia.
Menurut Putin, yang berbicara di forum Valdai International Discussion Club di Sochi pada Kamis, dunia sedang berada di ambang bencana.
Pemimpin Kremlin tersebut lebih lanjut mengkritik Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang sudah gegabah dalam upaya mereka untuk mempertahankan dominasi global karena tidak seorang pun dapat memastikan bahwa senjata nuklir tidak akan digunakan di masa mendatang.
"Seruan oleh negara-negara Barat untuk menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia, yang memiliki persenjataan nuklir terbesar, menunjukkan kecerobohan politisi Barat yang melampaui batas," kata Putin, mengacu pada sikap yang diambil beberapa pemimpin Barat terhadap perang Moskow-Kyiv, di mana AS dan sekutunya telah secara aktif mendukung Ukraina.
“Keyakinan buta terhadap impunitas dan keistimewaan mereka sendiri dapat menyebabkan tragedi global,” imbuh Presiden Rusia tersebut.
Menurut Putin, “hegemoni lama” yang terbiasa menguasai dunia masih berusaha memaksakan kehendak mereka pada seluruh umat manusia.
“Upaya untuk mempertahankan kekuasaan mereka yang sulit dipahami melalui penggunaan kekuatan hanya akan menyebabkan ketidakstabilan global, meningkatnya ketegangan, korban jiwa, dan kehancuran,” papar Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/11/2024).
"Umat manusia sudah memiliki senjata yang dapat memastikan kehancuran bersama, dengan jumlah kekuatan nuklir yang terus bertambah," lanjut Putin.
“Tidak seorang pun dapat menjamin bahwa [senjata-senjata itu] tidak akan digunakan jika ketegangan meningkat secara eksponensial dan semua landasan moral dan hukum hubungan internasional hancur," tegasnya.
Sementara itu, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa militer Moskow telah memuat salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir ke lokasi peluncuran di sebuah pangkalan rudal di Rusia Barat.
"Pasukan Rusia menghabiskan beberapa jam untuk memuat ICBM Yars ke dalam silo di pangkalan rudal Kozelsk di wilayah Kaluga di barat daya ibu kota," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Rusia hingga saat ini tercatat memiliki senjata nuklir terbesar di dunia, tepat di atas AS. Jika digabungkan, Moskow dan Washington memiliki sebagian besar stok senjata nuklir dunia.
Para pakar memperkirakan bahwa ada lebih dari 12.000 hulu ledak nuklir di seluruh dunia, dengan sekitar tiga perempat dari hulu ledak ini dapat digunakan.
Menurut Putin, yang berbicara di forum Valdai International Discussion Club di Sochi pada Kamis, dunia sedang berada di ambang bencana.
Pemimpin Kremlin tersebut lebih lanjut mengkritik Amerika Serikat (AS) dan sekutunya yang sudah gegabah dalam upaya mereka untuk mempertahankan dominasi global karena tidak seorang pun dapat memastikan bahwa senjata nuklir tidak akan digunakan di masa mendatang.
"Seruan oleh negara-negara Barat untuk menimbulkan kekalahan strategis pada Rusia, yang memiliki persenjataan nuklir terbesar, menunjukkan kecerobohan politisi Barat yang melampaui batas," kata Putin, mengacu pada sikap yang diambil beberapa pemimpin Barat terhadap perang Moskow-Kyiv, di mana AS dan sekutunya telah secara aktif mendukung Ukraina.
“Keyakinan buta terhadap impunitas dan keistimewaan mereka sendiri dapat menyebabkan tragedi global,” imbuh Presiden Rusia tersebut.
Menurut Putin, “hegemoni lama” yang terbiasa menguasai dunia masih berusaha memaksakan kehendak mereka pada seluruh umat manusia.
“Upaya untuk mempertahankan kekuasaan mereka yang sulit dipahami melalui penggunaan kekuatan hanya akan menyebabkan ketidakstabilan global, meningkatnya ketegangan, korban jiwa, dan kehancuran,” papar Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (8/11/2024).
"Umat manusia sudah memiliki senjata yang dapat memastikan kehancuran bersama, dengan jumlah kekuatan nuklir yang terus bertambah," lanjut Putin.
“Tidak seorang pun dapat menjamin bahwa [senjata-senjata itu] tidak akan digunakan jika ketegangan meningkat secara eksponensial dan semua landasan moral dan hukum hubungan internasional hancur," tegasnya.
Sementara itu, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa militer Moskow telah memuat salah satu rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dapat dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir ke lokasi peluncuran di sebuah pangkalan rudal di Rusia Barat.
"Pasukan Rusia menghabiskan beberapa jam untuk memuat ICBM Yars ke dalam silo di pangkalan rudal Kozelsk di wilayah Kaluga di barat daya ibu kota," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan.
Rusia hingga saat ini tercatat memiliki senjata nuklir terbesar di dunia, tepat di atas AS. Jika digabungkan, Moskow dan Washington memiliki sebagian besar stok senjata nuklir dunia.
Para pakar memperkirakan bahwa ada lebih dari 12.000 hulu ledak nuklir di seluruh dunia, dengan sekitar tiga perempat dari hulu ledak ini dapat digunakan.
(mas)