Mesir Bangun Tembok Misterius di Dekat Gaza

Sabtu, 17 Februari 2024 - 06:55 WIB
Gambar satelit pada Kamis (15/2/2024) menunjukkan pembangunan tembok dekat perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza. Foto/Maxar Technologies/AP
KAIRO - Pemerintah Mesir dilaporkan mulai mengerjakan pembangunan tembok dekat perbatasan negaranya dengan Gaza di tengah kekhawatiran serangan darat yang direncanakan militer Israel akan mendorong pengungsi perang keluar dari daerah kantong Palestina.

Associated Press, New York Times dan media lainnya melaporkan tentang pekerjaan konstruksi pada Jumat (16/2/2024), mengutip foto-foto satelit yang menunjukkan tanah sedang dibersihkan dan tembok dipasang.

Para pejabat Mesir menolak membahas tujuan proyek tersebut, namun laporan tersebut menyatakan proyek tersebut bisa menjadi “zona penyangga yang dibentengi” untuk mengakomodasi warga Gaza yang melarikan diri dari operasi militer besar Israel yang direncanakan di kota perbatasan Palestina, Rafah.



Pekerjaan konstruksi dimulai awal bulan ini, ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai persiapan untuk serangan darat di Rafah.

Rafah merupakan tempat perlindungan terakhir di Gaza bagi warga sipil yang melarikan diri dari genosida rezim kolonial Zionis.

Diperkirakan 1,4 juta warga Gaza mencari perlindungan di Rafah sejak perang dimulai pada Oktober. IDF telah meratakan sebagian besar daerah kantong yang terkepung saat mereka menewaskan hampir 29.000 orang Palestina, menurut perkiraan otoritas kesehatan setempat.

Baca juga: Israel Serbu Rumah Sakit Al Nasser dan Mengubahnya Jadi Barak Militer

Kairo bersikeras Israel tidak memaksa pengungsi Palestina masuk ke wilayahnya. Namun, dengan begitu banyak warga sipil yang berdesakan di Rafah dan negara Yahudi tersebut bersumpah menyerang, pihak Mesir tampaknya bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya krisis kemanusiaan yang dapat membahayakan perjanjian perdamaiannya dengan Israel pada tahun 1979.

Rafah telah menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir, menewaskan ratusan orang.

The New York Times, mengutip kontraktor tak dikenal yang ditugaskan militer Mesir, melaporkan tembok tersebut akan menutup area seluas lima kilometer persegi di zona penyangga dekat perbatasan selatan Gaza. Tingginya sekitar lima meter (16 kaki).

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengklaim pada Jumat bahwa IDF tidak akan mencoba memaksa warga Gaza masuk ke Mesir.

“Kami menghormati dan menghargai perjanjian perdamaian kami dengan Mesir, yang merupakan landasan stabilitas di kawasan serta mitra penting,” ujar dia.

Pernyataan Gallant muncul satu pekan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan militernya membuat rencana mengevakuasi warga sipil dari Rafah dan menghancurkan Hamas di Gaza.

Dia menyatakan dalam wawancara dengan ABC News bahwa wilayah yang digempur IDF di utara Rafah dapat digunakan untuk menampung para pengungsi.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More