5 Negara yang Menghentikan Ekspor Senjata ke Israel karena Genosida di Gaza
Jum'at, 16 Februari 2024 - 17:30 WIB
CANBERRA - Beberapa negara telah menghentikan ekspor senjata mereka ke Israel menyusul peningkatan genosida oleh militer rezim kolonial Zionis di Gaza.
Keputusan ini diambil setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintah Israel mengambil segala tindakan untuk mencegah terjadinya genosida di Gaza pada Januari lalu.
Berikut adalah lima negara yang telah menghentikan atau menunda ekspor senjata mereka ke Israel:
Italia, di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Antonio Tajani, telah menghentikan semua pengiriman senjata ke Israel sejak serangan di Gaza dimulai pada 7 Oktober12.
Keputusan ini merupakan respons terhadap tuntutan dari pemimpin oposisi Elly Schlein agar pemerintah Italia menghentikan ekspor senjata ke negara kolonial Zionis itu.
Tajani menuduh Schlein “kurang informasi” dan menyatakan sejak 7 Oktober, Italia telah memutuskan tidak mengirim lagi senjata ke Israel.
Selain itu, pekerja pelabuhan Italia juga menolak memuat pengiriman senjata yang ditujukan untuk Israel.
Keputusan ini diambil setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintah Israel mengambil segala tindakan untuk mencegah terjadinya genosida di Gaza pada Januari lalu.
Berikut adalah lima negara yang telah menghentikan atau menunda ekspor senjata mereka ke Israel:
1. Italia
Italia, di bawah kepemimpinan Menteri Luar Negeri dan Wakil Perdana Menteri Antonio Tajani, telah menghentikan semua pengiriman senjata ke Israel sejak serangan di Gaza dimulai pada 7 Oktober12.
Keputusan ini merupakan respons terhadap tuntutan dari pemimpin oposisi Elly Schlein agar pemerintah Italia menghentikan ekspor senjata ke negara kolonial Zionis itu.
Tajani menuduh Schlein “kurang informasi” dan menyatakan sejak 7 Oktober, Italia telah memutuskan tidak mengirim lagi senjata ke Israel.
Selain itu, pekerja pelabuhan Italia juga menolak memuat pengiriman senjata yang ditujukan untuk Israel.
2. Belanda
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda