Serangan Siber AS Kerjai Kapal Mata-mata Militer Iran
Jum'at, 16 Februari 2024 - 11:37 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) baru-baru ini melakukan serangan siber terhadap kapal mata-mata militer Iran.
Menurut tiga pejabat Washington, kapal militer Teheran itu telah mengumpulkan data intelijen mengenai kapal-kapal kargo yang melintas di Laut Merah dan Teluk Aden.
Serangan siber tersebut, yang terjadi lebih dari seminggu yang lalu, adalah bagian dari respons pemerintahan Joe Biden terhadap serangan drone kelompok milisi pro-Iran terhadap pangkalan militer AS di Yordania akhir bulan lalu. Serangan itu menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai lebih dari 40 lainnya.
Para pejabat Washington, sebagaimana dikutip NBC, Jumat (16/2/2024), mengatakan operasi siber tersebut dimaksudkan untuk menghambat kemampuan kapal mata-mata militer Iran untuk berbagi informasi intelijen dengan kelompok Houthi di Yaman yang telah menembakkan rudal dan drone ke kapal-kapal kargo di Laut Merah.
Menurut para pejabat tersebut, Iran menggunakan kapal militer itu untuk memberikan informasi penargetan kepada kelompok Houthi sehingga serangan mereka terhadap kapal-kapal target bisa lebih efektif.
Salah satu pejabat AS yang mengetahui serangan siber Washington mengatakan operasi tersebut dilakukan terhadap kapal militer Iran bernama MV Behshad. Pejabat lainnya menolak mengungkapkan nama kapal tersebut.
Pihak Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak berkomentar dan merujuk pertanyaan para jurnalis ke Departemen Pertahanan, yang juga menolak berkomentar.
Para pejabat AS biasanya tidak mengungkapkan operasi rahasia, termasuk serangan siber, dan belum merilis informasi secara terbuka mengenai operasi terhadap kapal mata-mata militer Iran.
Menurut tiga pejabat Washington, kapal militer Teheran itu telah mengumpulkan data intelijen mengenai kapal-kapal kargo yang melintas di Laut Merah dan Teluk Aden.
Serangan siber tersebut, yang terjadi lebih dari seminggu yang lalu, adalah bagian dari respons pemerintahan Joe Biden terhadap serangan drone kelompok milisi pro-Iran terhadap pangkalan militer AS di Yordania akhir bulan lalu. Serangan itu menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai lebih dari 40 lainnya.
Para pejabat Washington, sebagaimana dikutip NBC, Jumat (16/2/2024), mengatakan operasi siber tersebut dimaksudkan untuk menghambat kemampuan kapal mata-mata militer Iran untuk berbagi informasi intelijen dengan kelompok Houthi di Yaman yang telah menembakkan rudal dan drone ke kapal-kapal kargo di Laut Merah.
Menurut para pejabat tersebut, Iran menggunakan kapal militer itu untuk memberikan informasi penargetan kepada kelompok Houthi sehingga serangan mereka terhadap kapal-kapal target bisa lebih efektif.
Salah satu pejabat AS yang mengetahui serangan siber Washington mengatakan operasi tersebut dilakukan terhadap kapal militer Iran bernama MV Behshad. Pejabat lainnya menolak mengungkapkan nama kapal tersebut.
Pihak Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menolak berkomentar dan merujuk pertanyaan para jurnalis ke Departemen Pertahanan, yang juga menolak berkomentar.
Para pejabat AS biasanya tidak mengungkapkan operasi rahasia, termasuk serangan siber, dan belum merilis informasi secara terbuka mengenai operasi terhadap kapal mata-mata militer Iran.
tulis komentar anda