Jenderal Jerman: Bersiaplah Hadapi Konflik dengan Rusia 5 Tahun Lagi
Senin, 12 Februari 2024 - 07:24 WIB
Komentar Jenderal Breuer muncul setelah Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menyatakan pada bulan November bahwa negaranya harus “mampu berperang".
Pistorius menegaskan lagi pada bulan Januari bahwa Berlin dan seluruh anggota NATO harus mempersenjatai diri secara lebih aktif. "Agar dapat melancarkan perang yang dipaksakan kepada kita," katanya.
Namun, Menteri Pertahanan Jerman tersebut bulan lalu mengatakan: “Saat ini, saya tidak melihat adanya bahaya serangan Rusia terhadap wilayah NATO atau negara mitra NATO mana pun.”
Juga berbicara pada bulan Januari, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengeklaim: “Dalam waktu lima tahun, kita mungkin akan melihat berbagai medan [konflik] termasuk Rusia, China, Iran, dan Korea Utara.”
Di tempat lain, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom bulan lalu menyatakan bahwa Stockholm harus realistis dan berasumsi—dan bersiap menghadapi—konfrontasi berkepanjangan dengan Moskow.
Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson juga menyampaikan sentimen serupa, dengan mengatakan: “Perang juga bisa menimpa kita.”
Mengomentari klaim bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan terhadap NATO, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada bulan Januari bahwa para pejabat Eropa “menciptakan musuh eksternal” untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri.
Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan di markas besar PBB di New York: “Tidak ada yang menginginkan perang besar, terutama Moskow."
Presiden Vladimir Putin juga telah berulang kali menolak spekulasi tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong”, dan menegaskan bahwa Moskow tidak memiliki kepentingan geopolitik, ekonomi atau militer dalam memulai konflik dengan NATO.
Pistorius menegaskan lagi pada bulan Januari bahwa Berlin dan seluruh anggota NATO harus mempersenjatai diri secara lebih aktif. "Agar dapat melancarkan perang yang dipaksakan kepada kita," katanya.
Namun, Menteri Pertahanan Jerman tersebut bulan lalu mengatakan: “Saat ini, saya tidak melihat adanya bahaya serangan Rusia terhadap wilayah NATO atau negara mitra NATO mana pun.”
Juga berbicara pada bulan Januari, Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengeklaim: “Dalam waktu lima tahun, kita mungkin akan melihat berbagai medan [konflik] termasuk Rusia, China, Iran, dan Korea Utara.”
Di tempat lain, Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom bulan lalu menyatakan bahwa Stockholm harus realistis dan berasumsi—dan bersiap menghadapi—konfrontasi berkepanjangan dengan Moskow.
Menteri Pertahanan Swedia Pal Jonson juga menyampaikan sentimen serupa, dengan mengatakan: “Perang juga bisa menimpa kita.”
Mengomentari klaim bahwa Rusia mungkin merencanakan serangan terhadap NATO, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada bulan Januari bahwa para pejabat Eropa “menciptakan musuh eksternal” untuk mengalihkan perhatian dari masalah dalam negeri.
Keesokan harinya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan di markas besar PBB di New York: “Tidak ada yang menginginkan perang besar, terutama Moskow."
Presiden Vladimir Putin juga telah berulang kali menolak spekulasi tersebut dan menyebutnya sebagai “omong kosong”, dan menegaskan bahwa Moskow tidak memiliki kepentingan geopolitik, ekonomi atau militer dalam memulai konflik dengan NATO.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda