6 Negara yang Paling Meriah Merayakan Tahun Baru Imlek

Sabtu, 10 Februari 2024 - 15:15 WIB
Melansir blacklane, mirip dengan China, salah satu tradisi utama Seollal melibatkan pelaksanaan ritual leluhur. Keluarga berkumpul untuk mempersembahkan makanan, dupa, dan doa kepada orang yang mereka cintai yang telah meninggal. Setelah ritual ini, anggota keluarga menikmati kebersamaan satu sama lain— menikmati makan malam reuni, mengobrol, dan terlibat dalam permainan rakyat tradisional.

Berbicara tentang makanan, Seollal adalah pesta yang memanjakan indra, melambangkan kelimpahan dan harmoni. Inti dari perayaan ini adalah tteokguk, sup kue beras gurih yang menyajikan irisan kue beras, daging, dan rumput laut. Kenikmatan kuliner lainnya adalah jeon, atau pancake, dibuat dengan daun bawang, telur, dan tepung. Hidangan sederhana namun bermakna ini melambangkan persatuan, kebahagiaan, dan kegembiraan bersama di musim ini.

Menambah semangat kemeriahan adalah mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea, yang dihiasi berbagai warna dan corak. Melambangkan budaya dan identitas Korea, hanbok berkontribusi pada suasana pesta Seollal.

3. Taiwan



Foto/Reuters

Melansir blacklane, Tahun Baru Imlek, festival yang berlangsung selama 16 hari, adalah festival terpenting di Taiwan. Asal muasal festival ini di Taiwan tidak jelas; kepercayaannya adalah bahwa hal itu datang bersama para migran Hakka atau Hoklo dari daratan Tiongkok pada abad ke-17. Meski awalnya masyarakat adat Taiwan mempunyai upacara tersendiri dan tidak ikut serta dalam perayaan Tahun Baru Imlek.

Taiwan dan China mempunyai banyak tradisi budaya yang sama saat Tahun Baru Imlek, seperti menggantungkan lentera merah di rumah, menghormati leluhur dengan persembahan, memberikan amplop merah sebagai hadiah, dan menyalakan petasan untuk keberuntungan. Namun, terdapat beberapa perbedaan juga. Keluarga juga memprioritaskan kunjungan ke kuil Budha atau Tao, bersatu dalam doa memohon berkah dan rejeki.

Lanskap kulinernya juga berubah, menampilkan kelezatan seperti kue nanas dan hidangan dengan lobak daikon. Makanan-makanan ini, yang dianggap membawa keberuntungan, selaras dengan bunyi “kemakmuran” dan “nasib baik” dalam bahasa Hokkien, dialek lokal, dan menambah cita rasa pada perayaan tersebut.

4. Malaysia



Foto/Reuters
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More