6 Negara yang Paling Meriah Merayakan Tahun Baru Imlek
Sabtu, 10 Februari 2024 - 15:15 WIB
BEIJING - Tahun Baru Imlek didasarkan pada kalender Imlek China, yang berjalan kurang lebih satu hingga dua bulan di belakang kalender masehi. Tidak mengherankan juga bahwa sebagian besar negara yang menganut kalender Lunar juga berasal dari China.
Ada banyak kesamaan dalam semangat dan perasaan meriah antara Tahun Baru Imlek dan Tahun Baru tradisional kita. Namun, ada juga beberapa perbedaan. Meskipun sebagian besar perayaan Tahun Baru dalam Budaya Barat melibatkan keluarga, Tahun Baru Imlek berpusat pada keluarga. Hal ini dibuktikan dengan tradisi awal Tahun Baru Imlek yang diawali dengan reuni makan malam keluarga.
Ada juga musim yang disebut Chunyun, yaitu periode 40 hari yang diakui sebagai waktu perjalanan saat keluarga menghabiskan liburan saling mengunjungi. Di negara asal Tahun Baru Imlek, China, periode ini juga disebut sebagai Festival Musim Semi. Dinamakan ini dengan tepat karena secara tradisional menandai awal Musim Semi, dan merupakan simbol dari acara komunitas dan keluarga yang meriah.
Sama seperti Tahun Baru masehi yang mempunyai takhayul dan larangannya sendiri untuk memulai Tahun Baru, Tahun Baru Imlek juga mempunyai kitab kepercayaan, takhayul, dan legenda urbannya sendiri.
Melansir world population review, saat Tahun Baru Imlek, misalnya, mencuci rambut atau pakaian dianggap membawa sial, karena sama saja dengan menghilangkan keberuntungan di Tahun Baru. Bahkan ada kata-kata yang dianggap tabu saat perayaan tahun baru ini.
Ya, bahkan di belahan dunia lain pun kalendernya bisa terbalik, meski mungkin tidak terbalik pada waktu yang bersamaan. Dan ya, mereka yang merayakan Tahun Baru Imlek juga merayakannya, meski tidak persis sama dengan kita.
Namun, ada satu hal yang benar terlepas dari negara mana yang merayakan Tahun Baru Imlek, yaitu mereka semua mengharapkan hal-hal baik di tahun mendatang. Persis seperti yang kita lakukan.
Foto/Reuters
Ada banyak kesamaan dalam semangat dan perasaan meriah antara Tahun Baru Imlek dan Tahun Baru tradisional kita. Namun, ada juga beberapa perbedaan. Meskipun sebagian besar perayaan Tahun Baru dalam Budaya Barat melibatkan keluarga, Tahun Baru Imlek berpusat pada keluarga. Hal ini dibuktikan dengan tradisi awal Tahun Baru Imlek yang diawali dengan reuni makan malam keluarga.
Ada juga musim yang disebut Chunyun, yaitu periode 40 hari yang diakui sebagai waktu perjalanan saat keluarga menghabiskan liburan saling mengunjungi. Di negara asal Tahun Baru Imlek, China, periode ini juga disebut sebagai Festival Musim Semi. Dinamakan ini dengan tepat karena secara tradisional menandai awal Musim Semi, dan merupakan simbol dari acara komunitas dan keluarga yang meriah.
Sama seperti Tahun Baru masehi yang mempunyai takhayul dan larangannya sendiri untuk memulai Tahun Baru, Tahun Baru Imlek juga mempunyai kitab kepercayaan, takhayul, dan legenda urbannya sendiri.
Melansir world population review, saat Tahun Baru Imlek, misalnya, mencuci rambut atau pakaian dianggap membawa sial, karena sama saja dengan menghilangkan keberuntungan di Tahun Baru. Bahkan ada kata-kata yang dianggap tabu saat perayaan tahun baru ini.
Ya, bahkan di belahan dunia lain pun kalendernya bisa terbalik, meski mungkin tidak terbalik pada waktu yang bersamaan. Dan ya, mereka yang merayakan Tahun Baru Imlek juga merayakannya, meski tidak persis sama dengan kita.
Namun, ada satu hal yang benar terlepas dari negara mana yang merayakan Tahun Baru Imlek, yaitu mereka semua mengharapkan hal-hal baik di tahun mendatang. Persis seperti yang kita lakukan.
6 Negara yang Paling Meriah Merayakan Tahun Baru Imlek
1. China
Foto/Reuters
tulis komentar anda